Saat ku baca setambat puisi mu padanya aku termenung aku iri aku ini hanya sepercik asa pada kerontang teriknya hidup tak mampu berkata indah walau pun aku pemilik keindahan kau begitu berbeda saat itu ku kira kau hanyalah bayangan mimpi hiasi malamku tapi kau itu nyata kau telah berikan kesejukan saat cahayaku membakar kau tulus hiasi kesah ku kau tuntun aku dari kejauhan saat aku berjalan meraba aku selalu menanti bila kau ada aku tertawa saat kau tertawa aku sedih saat kau sedih aku pun marah saat kau marah aku ingin ada saat kau ada kau ajarkan aku apa adanya pada perjalanan yang baru sesaat tapi kau seakan telah ada sejak aku menatap dunia ini akan kah kau pahami ini semua yang terpendam di mayanya hati ku tertulis dikedalaman angan ku aku terus bermunajat pada-Nya hingga saat kau pun tahu aku merindu kau tuliskan puisi indah untuk ku ----------- gambar : http://4.bp.blogspot.com/-66XHZ4NZi54/UPOsM42qdTI/AAAAAAAAE2g/QOnORrN0y8o/s320/room+love.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H