Lihat ke Halaman Asli

Apakah Kualitas Islam di Indonesia Kurang Bagus Sehingga Orang Kita Harus Hijrah ke ISIS

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kenapa sih kita selalu tertarik dengan hal hal yang berbau luar? Liburan gak afdol kalo gak ke luar negri, padahal negri kita teramat banyak yang bisa di datangi, bahkan bisa dikatakan surga bagi  para wisatawan asing.

Banyak orang juga bangga kalau makan di Pizza hut, MD, masakan jepang, masakan Korea. Padahal masakan padang, soto betawi , ayam goreng kampong, bebek bali, dan seabrek kuliner dan lokasi wisata kuliner bertebaran di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makasar dan banyak lagi yang lain yang gak mungkin bisa  saya sebutkan satu persatu disini.

Saya rasa kita setuju jika memang sesuatu yang lebih baik yang datang dari luar mungkin bisa kita ambil manfaatnya.

Lalu bagaimana dengan Faham ISIS?  Apakah orang Indonesia yang meyakini ISIS juga merasa bangga dengan islam produk luar tersebut?

Tidak kita pungkiri kalau Islam berasal dari tanah Arab yang keras dengan warisan budaya jahiliyahnya. Lalu bagaimana dengan islam di Indonesia. Apakah Islam di Indonesia masih kurang Adol hingga harus ikut faham baru dari luar negri ?

Kita putar kebelakang sebentar, Ketika Islam lahir di tanah arab sekitar tahun 600 – an Masehi, bisa disejajarkan tahunnya dengan masa kerajaan Tarumanagara keturunan Raja ke 7 atau 8, hingga bisa dikatakan bahwa ketika islam lahir,  Nusantara kita tercinta sudah punya peradaban dengan adanya kerajaan terbesar pada saat itu.

Cara penyebaran agama islam di bumi Nusantara oleh para wali pun berbeda dengan di tanah jahiliyah jazirah arab. Silahkan anda browsing bagaimana cara penyebaran islam di Nusantara ini, baik penyebaran di tanah jawa, aceh, Bengkulu, padang, medan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan Bali sekalipun terkenal dengan wali “Pitu” nya. Kesamaan yang mereka lakukan adalah berbaur dengan masyarakat secara damai baik dari sisi kebudayaan dan kebiasaan adat istiadat setempat, yang tidak sejalan dengan ajaran islam dihapus secara perlahan yang sama tetap diteruskan.

Jadi bagaimanakah menurut anda produk islam di Nusantara ini? Apakah Islam di Indonesia ini kualitasnya lebih rendah dari Islam di arab dan timur tengah? Hingga ada dari masyarakat kita begitu membela ISIS bahkan sampai hijrah keluar Indonesia….

Ini hanya pendapat saya, seorang yang bodoh dari kalangan masyarakat biasa pada umumnya yang sudah pusing dengan cacimaki perbedaan mahzab, fitnah antar pendukung capres, pusing mikirin harga tempe tahu akan mahal karna bensin naik, gas buat masak naik…..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline