Adakah yang lebih membutakan dari cinta? bagi para pecinta tentu tidak ada yang lebih membutakan dari cinta, gak cuma itu, cinta juga kadang membuat seseorang melupakan segalanya. Segalanya?
Ya... segalanya termasuk diri sendiri dan orang lain. Nah! Dalam tahap ini biasanya cinta akan berdampak negatif. Apa sih penyebabnya?
Cinta yang over dosis menurut aku (penulis) yang membuat kita tidak lagi berpijak pada realita, tapi pada mimpi-mimpi dan harapan, sehingga kita lebih banyak bermain dengan imajinasi dan cenderung asik dengan diri sendiri, hasilnya tugas dan kewajiban kita berantakan.
Bahkan seperti syair lagu dangdut "Makan dan minum pun tak sempat"
Sooo... jalan terbaik menghadapi cinta berlebihan adalah jangan biarkan rasa cinta kita kepada seseorang melebihi kesanggupan kita untuk berfikir jernih.
Sebab jika ini terjadi rasa cinta yang tumbuh di hati kita tidak hanya akan membuat tugas dan kewajiban terbengkalai tapi juga menikam logika.
Dengan memandang si dia adalah segalanya justru akan membuat kita memprioritaskan si dia di atas segalanya. Kita merasa tidak bisa hidup dan bernafas tanpanya.
Tidak salah memang, tapi alangkah lebih baik jika kita merubah persepsi tersebut.
"Ok aku mencintai mu, sebagai orang yang aku sayang kamu segalanya bagiku, tapi... kamu bukan satu-satunya sumber kebahagiaan untukku."
Dengan berfikir seperti itu kita lebih memiliki kesempatan untuk bersikap dan berfikir secara objektif, ketika cinta itu pergi meninggalkan kita, kita pun masih bisa bernyanyi.
"Ternyata... Tanpamu langit masih biru."