Lihat ke Halaman Asli

neneng salbiah

Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Peran Ulama dalam Politik

Diperbarui: 1 Februari 2024   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Photo: Pucukmerah.com

Para ulama yang kedudukannya sebagai pemimpin informal dalam masyarakat, memeiliki peran penting dan strategis. Mereka memperkokoh etika, moral dan spiritual serta mencerahkan umat dalam nilai-nilai Islam: dalam dunia modern, peran, fungsi dan tanggung jawab ulama tidak akan pernah tergantikan.

Politik juga bisa dikaitkan sebagai tentang legimitasi kekuasaan, dalam hal Negara. Negara adalah sisi nyata dari perpolitikan, dengan itu maka untuk mempertahankan Negara, pengabaian tentang sifat-sifat berbau moral, dapat saja di hilangkan oleh penguasa.

Dalam berpolitik peran ulama sangatlah penting, karena dapat mengontrol kebijakan penguasa.

Islam tidak menyetujui penyekatan antara agama dan politik. Islam ingin melaksanakan politik selaras dengan tuntunan yang di berikan agama Islam menggunakan kekuatan politik untuk mereformasi masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam tempat yang paling buruk.

Jika ulama dilarang masuk kedalam politik, lalu siapa yang pantas untuk masuk kedunia politik itu sendiri? Orang-orang yang jauh dari kehidupan beragama? menjauhkan dari tuntunan ulama lalu terjun kedunia politik dengan bebas merusak tatanan negara.

Ulama adalah orang yang mendalam ilmu dan pengetahuannya tentang islam, serta hukum-hukum syareat di dalamnya.

Dalam makna yang luas, bahwa ulama adalah intlektual, yang tugas dan fungsinya sama dengan cendikiawan. Dalam sejarah Indonesia tercatat bahwa ulama memiliki peran penting dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan.

Hal ini tentu menjadi keharusan bahwa ulama harus berpolitik dalam dakwahnya. Sebagai pewaris nabi tentunya, ulama tetap berpegang teguh pada Alquran dan Hadis dan menolak politik-politik yang menghalalkan segala cara.

Menurut Prof. Dr. Quraish Sihab, Alquran tidak menjelaskan tentang politik, tetapi Alquran menggunakan beberapa istilah-istilah yang mengisyaratkan tentang politik, diantaranya kata, Al-hukm, al-khalifah, alummah, al-mulk, assyuro, ulilamri. Berbicara tentang ulama dalam ranah politik, alquran mencontohkan diantaranya ayat-ayat tentang kepemimpinan para nabi. (Tafsir Al-Mishbah/Karya Quraish Shihab)

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline