Cinta adalah anugrah yang diberikan sang kholiq cinta hanya bisa dirasakan oleh hati setiap insan cinta itu fitrah dan suci janganlah kau kotori fitrah itu.
...ketika cinta harus dipertaruhkan didepan orang tua......
Bukan tidak menerima apa yang telah ditakdirkan sang kholiq. rejezky, maut, dan jodoh itu rahasia allah, hanya ia lah yang tau akan tetapi semua itu balik lagi kepada kita selaku hambanya, kita sebagai manusia harus selalu ikhtiar dalam meraih semua itu do'a ikhtiar yang bisa dilakukan oleh kita dan Allah yang menakdirkan. Dalam perjalanan cinta yang dilalui saat ini banyak sekali lika-liku hal-hal yang menggoyahkan hati ada pribahasa Allah mempertemukan 2 (dua) insan laki-laki dan perempuan untuk melengkapi satu sama lain dan ada juga yang mengatakan 2 (dua) insan di pertemukan bukan untuk saling memiliki, akan tetapi hanya untuk mengenal satu sama lain, Lalu kenapa bisa singgah begitu lama jika bukan untuk memiliki setelah meninggalkan kesan yang mendalam,entah itu suka maupun duka..... ketika kita sudah berikhtiar dan sudahh merasa pantas dengannya kenapa tidak untuk mencoba menghalalinya...adakah keraguan yg timbul dari diri apa karena restu orang tua sebenrnya orang tua itu melihat anak nya .... Apakah anak itu akan bahagia jika bersama nya ?Apakah anak nya bener2 sayang dengan orangg pilihannya??? orang tua itu perantara setelah halal semua kehidupann akan dilakukan dan dilalui oleh anak nya bukan di lalui oleh orang tua nya...jika kita tidak sayang atau tidak menyukai dengan pilahan orang tua kenapa kita tidakk bisa menolak... ituuu hak kita sebagai anak....semuanya itu akan kita jalani sampai maut yang memisahkan...Hidup dan kebahagian ,semuanya kita yang buat dan kita yang menikmatinya....tidak semua harus menyalahkan takdir...karena takdir ituu bisa dirubah dengan kegigihan dan kemauan kita... didunia ini tidak ada yg tidak mungkin selagi kita percaya kepada sang maha kuasa..... keep fight for us
........Perjuangkan lah cinta itu jika harus diperjuangkan dan tinggalkan jika itu layak untuk di tinggalkan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H