tadi siang saya membaca ini.
yang mengupas tentang seorang pustakawan Eko Cahyono. Dan yang menggugah pikiran saya adalah "Yang perlu dicatat juga adalah hampir semua pejabat yang berkunjung semuanya BERJANJI akan memberikan bantuan untuk mengelola perpustakaan tersebut. Tapi perlu dicatat lagi bahwa semua janji-janji dari pejabat tersebut hingga detik ini tidak ada yang TEREALISASI ke perpustakaan Eko tersebut."
lalu saya berpikir, tidak perlu menunggu "lirikan" para pejabat atau menunggu pemerintah turun tangan. dan saya pun menuliskan komentar ".......mungkin tdk perlu mengharapkan dana bantuan dari para pejabat. gimana kalo kita bikin koin kepedulian untuk beliau? saya pikir, koin kepedulian akan menjadi ACT yg bagus"
kemarin ada sebuah post yang saya komentari (saya lupa judulnya, dah saya cari muter2 g ketemu) yg kalo tidak salah pada intinya mempertanyakan ACT kita sebagai manusia Indonesia. (mohon diralat jika yg menulis kebetulan membaca tulisan ini).
Lalu Munculah sebuah Ide.
saya pun berpikir ratusan kali dalam 1 jam ini. karena mungkin sebelumnya sudah pernah ada yg mengemukakan ide ini. Tapi tak ada salahnya mencoba atau mengingatkan? Ide : "Aksi Coin Peduli Bangsa". Tujuan dari aksi ini adalah membantu individu atau lembaga yang mengabdikan diri untuk memajukan bangsa ini. saya rasa hampir di semua daerah ada tokoh atau lembaga yang berjasa besar dalam memajukan, membimbing, mengembangkan dan membantu manusia manusia Indonesia atau melstarikan budaya, atau melestarikan alam, hanya saja tidak terekspos. Tapi yang jelas, aksi ini butuh dukungan dari banyak pihak dan managemen yg terpadu, dan tidak boleh di tunggangi oleh kepentingan pribadi. dan yang jelas harus IKHLAS. dan kebetulan kompasioner menyebar hampir di seluruh Indonesia. tapi akankah mendapat respon yang baik dan terwujud?
saya jadi ingat sebuah filmnya Haley Joel Osment "PAY IT FORWARD", film yang mengisahkan konsep merubah kehidupan yang di usulkan oleh seorang anak, budi berantai, "membalas sebuah budi dengan 3 kebaikan kepada 3 orang yang berbeda".
sebuah buah pikir. Dari Indonesia untuk Indonesia.
SALAM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H