"Kak, kapan biasanya penelitian dimulai?"
"Ya nanti kalau mau bikin skripsi. Kamu masih maba ngga usah mikirin penelitian, enjoy aja dulu."
Pernah saya mendengar percakapan dua mahasiswa beda angkatan tentang kapan waktu yang tepat untuk menulis karya ilmiah. Apakah benar harus menunggu jelang skripsi atau tugas akhir?
Apa iya kalau mahasiswa baru kemudian tidak perlu memikirkan penelitian? Terus apakah selama semester awal cukup having fun aja ngga usah mumet mikirin penelitian?
Pada dasarnya, masa-masa di kampus memang harus dinikmati, tapi tentunya tanpa kehilangan tujuan utama untuk belajar.
Bentuk dari belajar itu sendiri tidak melulu berada di dalam kelas, sebab kita bisa melakukannya di mana dan dari siapa pun.
Tetapi kalau terkait pada pendidikan formal yang menuntut kita untuk menulis, karya ilmiah bisa ditulis selama kita menjadi seorang pelajar atau mahasiswa. Jangan salah, pengajar pun dituntut untuk menulis karya ilmiah terpublikasi malah.
Bagi mahasiswa baru, tertarik pada penelitian itu sangat luar biasa. Tetapi untuk menguatkan landasan pemikirannya, mengikuti setiap kelas perkuliahan sangat dianjurkan sehingga bisa memperluas wawasan dan menawarkan perspektif yang berbeda.
Saya yakin setiap kelas di perkuliahan akan meminta para mahasiswanya menulis esai. Dan, bukankah esai adalah karya tulis ilmiah dan seorang maba tidak perlu menunggu tugas akhir atau skripsi.
Tapi, kalau kamu seorang maba dan ingin menulis penelitian, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan.