"Eh nulis artikel ilmiah tuh kek mana sih?"
"Ampun dah, tobat gue harus bikin esai buat tugas kuliah ini."
"Mampus, mau bikin skripsi kudu bikin artikel ilmiah dulu. Pan susah."
Sering sekali rasanya dengar keluhan seperti ini dari para mahasiswa. Mungkin untuk mereka, menulis adalah satu hal yang menyusahkan.
Menulis untuk kebutuhan akademik seperti esai, tugas akhir, artikel bahkan skripsi memang bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang karena kita punya pengetahuan tentang apa yang harus ditulis, tapi susah karena ada aturan baku yang tidak boleh dilanggar.
Kesulitan di luar itu pun sebenarnya bisa saja diakibatkan oleh kemampuan dan kemauan membaca. Kenapa begitu? Membaca adalah aktivitas pertama untuk mendapat informasi sebelum kita menulis.
Kita tidak membaca jadinya tidak berpengetahuan tentang topik yang akan dibahas, alhasil susah untuk menuliskan gagasannya. Jadi, mari kita urut apa saja yang menyebabkan banyak dari kita menganggap bahwa menulis artikel ilmiah itu susah.
Menentukan topik bahasan
Biasanya kita akan terbantu untuk menulis karena sudah mengetahui topik bahasannya. Tetapi terkadang dosen meminta kita menulis sebuah esai sesuai dengan minat atau isu yang diperoleh dari suatu pembahasan di kelas. Nah itulah saatnya kita menentukan topik bahasan.
Terpikir banyak hal padahal inginnya menulis satu topik saja? Wajar kok. Kita bisa atasi dengan membuat daftar topik atau melakukan brainstorming terlebih dahulu. Daftar ini bisa membantu dalam membuat kata kunci.