Lihat ke Halaman Asli

nendenhendarsih

.Ibu rumah tangga ,telah menulis 11 buku bersama.

Solusi Mengatasi Kejenuhan Belajar

Diperbarui: 31 Januari 2025   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto  kelas penuh semangat dibantu AII

Manusia pada dasarnya terdiri dari badan dan bathin, demikian juga para murid kita. Para murid juga memiliki aspek badani dan bathini. Di dalam proses pembelajaran, yang menjadi perhatian seorang guru harus meliputi dua aspek ; Kesehatan badan dan Kesehatan jiwa atau bathin. Proses Pendidikan yang baik akan mampu melayani kebutuhan dua hal ini. Aspek kejiwaan seorang murid akan sangat berpengaruh pada aspek badannya. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa masalah yang ada di jiwa seorang siswa akan juga menurunkan konsentrasi dan kemampuan belajarnya. Diantara masalah yang muncul dan seringkali terabaikan adalah kejenuhan dalam belajar. Emosi dianggap sebagai salah satu aktivitas mental yang akan berpengaruh pada proses belajar mengajar dan emosi yang sering dialami siswa adalah kejenuhan (Ulrike E, Nett, Goetz Thomas & Hall Nathan, 2011: 54).

Umumnya kejenuhan dalam psikologi diartikan sebagai penolakan dalam menjalankan rutinitas dan kelemahan dalam menentukan apa yang diinginkan (Abdullah dan Yucel, 2022: 19).Kejenuhan dalam belajar khususnya pada saat pandemi covid 19 sangat terlihat, karena keterbatasan akses. Namun ternyata di masa selesai pandemi covid 19, kejenuhan dalam pembelajaran masih terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan Solusi dari seorang guru untuk mengatasi maslah emosi kejenuhan belajar ini. Menurut Simon C.H. Chan dan Stephen Ko kejenuhan akan menurunkan prestasi dan kepuasan siswa dalam belajar. Sebab itu, sangat penting manajerial pendidik agar sistem respons pribadi siswa berjalan dengan baik (Simon dan Stephen, 2021: 435-44).

Meskipun kejenuhan belajar menjadi salah satu emosi yang tidak menyenangkan di lingkungan sekolah serta menjadi salah satu faktor penghambat keberhasilan dalam belajar, tetap saja masalah ini masih sering diabaikan dan kurang dihargai (Miroslaw Pawlak, Joanna Zawodniak, Mariusz Kruk, 2021: 263-278).Hal ini mungkin terjadi karena gejala gejalanya berbeda pada tiap siswa dan pada tiap keadaan. Gejala kejenuhan seperti kondisi biasa yang mungkin tidak akan ditanggap apabila kurang jeli. Diantaranya adalah  sebagai berikut: 1) ada beberapa siswa bersikap acuh ketika guru menyampaikan materi/ngobrol; 2) mengantuk; 3) ada beberapa siswa sering izin ke kamar mandi tetapi pergi ke kantin; 4) kemudian ada juga siswa yang asik sendiri dengan kegiatannya seperti memainkan handphone dan menggambar dibuku; 5) dan juga ada beberapa siswa yang terlambat dalam mengumpul tugas. Orang yang mengalami kejenuhan cenderung melanggar peraturan sosial, penurunan prestasi, dan tidur saat proses pembelajaran berlangsung (James Boylan, dkk, 2020). Selain itu, jenuh juga berdampak pada kehilangan perhatian sehingga terjadi penundaan waktu, kurangnya minat belajar, dan memiliki rasa cemas yang tinggi (Ziqi Wang, 2021: 815).

Seseorang yang sedang mengalami masalah kejenuhan belajar dapat dilihat berdasarkan aspek dari kejenuhan belajar (Muhibbin Syah, 2012: 182). Berikut ini merupakan aspek dari kejenuhan belajar:

1. Kelelahan emosional

Kelelahan ini berhubungan dengan perasaan seseorang ditandai dengan rasa tidak berdaya dan depresi. Gejala dari kelelahan emosioanl ini ditandai dengan merasa bosan, perasaan frustasi, mudah gelisah, kehabisan energi, kemarahan, tidak peduli terhadap tujuan, dan lain sebagainya. Kelelahan ini merupakan aktivitas pertama dari stress karena tuntutan pelajaran.

Kelelahan emosional muncul karena stres yang berlebihan, sehingga mengantarkan seseorang pada keadaan yang lebih burukseperti apatisme, sinisme, dan frustasi. Kelelahan ini berdampak buruk dan dapat mempengaruhi kualitas diri.

2. Kelelahan fisik

Kelelahan fisik atau energi ditandai dengan gejala seperti sakit kepala, sakit punggung, rasa ngilu, otot leher dan bahu tegang, terkena flu, susah tidur, gelisah, dan perubahan kebiasaan makan. Kelelahan seperti ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya insomnia dan pikiran menjadi kacau serta menyebabkan stress.

3.Kelelahan kognitif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline