Kita selalu memandang ke arah yang hanya ingin kita pandang
Memang begitulah sejatinya manusia dicipta
Karena ia dikaruniai dengan 2 mata sejajar
Yang selalu harus memilih kemana ia akan memandang
Memilih depan merelakan belakang, memilih belakang mengabaikan depan.
Di masa hidup kali ini
Aku bertemu kamu yang miliki arah pandang berlawanan
Aku depan kamu belakang, kamu kiri aku kanan
Kita dipaksa berjalan beriringan dengan arah pandang yang tak sama
Sehingga kerap kali memaknai tiap langkah kehidupan dengan makna yang berbeda pula