Lihat ke Halaman Asli

Tantrum, Meraunglah Dulu Nak, Baru Orang Tua Respon

Diperbarui: 5 Januari 2018   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalo aq, menyaqini tantrum itu bukan fase wajib anak. Tantrum kalo menurut aq itu adalah akibat dari abainya orangtua/siapapun yang memgasuhnya saat PERTAMA KALI ANAK MEMINTA PERHATIAN. 

Sebelum sampe pada merengek, menangis, meraung itu bayi, balita SUDAH MENGAWALINYA DENGAN MEMINTA MEMANGGIL DENGAN BAIK BAIK. 

Lalu diabaikan...dengan alasan yang pasti benar tentu saja O:) kemudian anak meningkatkan volume suara, meningkatkan kecepatan, jadi lebih sering...

Bukan segera secepat kilat di respon, dipastiin dijelasin apa mau diturutin apa enggak ..ehh malah ditanya...mau apa sih ampe segitu...ga liat apa ibu lagi...

Dan seterusnya dan seterusnya sampe  meraung dan orangtuanya marah...

Kalo lagi ADA ENERGI biasa suka dibecandain, dianggap lucu rengekan anak..semacam meningkat rasa berkuasa, diminta.minta ulang ulang

Kalo tinggal digang..kebagian greget, emosi tetangganya

Karena yang ngeh adalah orang lain, maka orangtua yang abai dan tidak mau intropeksi diri apalagi memperbaiki diri ini akan memperparahnya dengan membuat label tantrum, tukang ngamuk pada anaknya..apa aja asal tidak nampak itu salah orangtua..apalagi kalo orangtuanya ga kompak pola asuh. Satu suka ngelarang, satu suka ngebolehin... yeaahh prok prok prok...

Yang kalo kata Pixar anak kami 10th mah, cuma bisa hilang kalo udah gede. HEH ..YAQIN ? Tantrum saat dewasa itu lebih mengerikan. 

Jadilah drama tantrum bagian dari membesarkan anak...glekh

Alhamdulillah juga sih..jadinya aq, kami belajar dari situ, begitu anak manggil dengan bunyi sebutan apapun PERTAMA KALI...LANGSUNG SEGERA DARURAT DI RESPON.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline