PENDIDIKAN DAN MOBILISASI SOSIAL
1. Bagaimana peran pendidikan di masyarakat sekitarmu?
Memang sudah tidak asing lagi Dimata masyarakat apalagi pada zaman saat ini karena semua nya serba canggih. Apa saja yang menjadi pekerjaan baik di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, pekerjaan dan lain sebagainya itu semua melibatkan pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak kesuksesan seseorang. Ibarat kan sebuah kompas pendidikan mengarahkan kita dari segi hak tentunya ke arah yang lebih baik. Pendidikan adalah pondasi penting dalam hidup.
Secara umum, pendidikan adalah proses di mana individu mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian dan keterampilan yang berguna bagi diri kita sendiri dan masyarakat luas. Pendidikan juga memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk karakter dan karakter, sehingga peserta didik dapat menjadi individu yang lebih baik. Institusi pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Membuat seluruh komunitas mandiri dalam mencari nafkah Menetapkan dan mengembangkan minat dan bakat pribadi untuk mencapai kepuasan pribadi dan kepentingan umum
2. Membantu memelihara budaya komunitas
3. Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam demokrasi
4 Menjadi sumber inovasi sosial di masyarakat.
Pendidikan di sekitar saya sangat memiliki peran yang sangat penting seperti, (1) Fungsi sosialisasi; (2) Fungsi seleksi, pelatihan dan distribusi; (3) Fungsi inovasi dan transformasi sosial; (4) Fungsi pengembangan pribadi dan sosial (5) pelestarian kesenian adat. Seperti tari piring, silat, tambua, saluang Indang dan lain sebagainya.
2. Berapa orang di keluargamu yang bisa sampai ke bangku kuliah? (keluarga besar: kakek, nenek, sepupu, dst)?
Sejauh ini saya satu-satu nya keturunan dari keluarga besar saya yang perdana duduk di bangku kuliah. Ibu saya 7 bersaudara, ibu saya anak kelima dari 7 saudara nya. Karena kondisi ekonomi kami dibilang cukup rendah sehingga sepupu-sepupu saya banyak yang putus sekolah tamat SD ada cuman 2, atau 3 orang.