Lihat ke Halaman Asli

Naima Aziza

Mahasiswi

Analisis Responden Tentang Permasalahan dan Pemanfaatan Potensi Lahan Basah di Kalimantan Selatan

Diperbarui: 2 Oktober 2024   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Pinterest/Freepik, Edit w/Instagram

Nama : Naima Aziza

NIM : 2410416320020

Prodi : S1 Geografi 

Fakuktas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Mata Kuliah : Lahan Basah

Dosen Pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati S.Si, M.Si.

Lahan basah merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi. Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. 

Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, diantaranya adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), payau dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tegolong ke dalam air tawar, payau, atau asin.

Lahan basah di Kalimantan Selatan merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting dan khas di Indonesia, terutama dalam hal keanekaragaman hayati, konservasi, dan budaya lokal. Lahan basah ini mencakup berbagai tipe ekosistem, mulai dari rawa-rawa, hutan gambut, hingga ekosistem mangrove yang tersebar di wilayah pesisir dan daerah pedalaman. 

1. Rawa dan Hutan Gambut

  • Lokasi: Banyak terdapat di dataran rendah Kalimantan Selatan, terutama di daerah Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan sekitarnya.

  • Kondisi Alam: Rawa-rawa ini cenderung tergenang air sepanjang tahun, dengan tanah yang lunak dan kaya bahan organik. Tanah gambut di Kalimantan Selatan dikenal karena akumulasi lapisan organik tebal yang terdiri dari sisa-sisa tumbuhan yang belum sepenuhnya terurai. Hutan gambut berfungsi sebagai penahan karbon dan memiliki peran penting dalam pengaturan siklus air.

  • Flora: Rawa gambut ini kaya akan vegetasi khas, seperti pohon ramin (Gonystylus bancanus), jelutung (Dyera costulata), dan meranti (Shorea). Tanaman-tanaman ini sangat penting secara ekologis dan komersial.

  • Fauna: Wilayah ini menjadi habitat bagi spesies langka dan endemik, seperti bekantan (Nasalis larvatus), kera ekor panjang, burung air, dan reptil seperti buaya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline