Lihat ke Halaman Asli

Nelwiza

Guru Kelas 7

Wahai Guruku

Diperbarui: 24 November 2024   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiada kata terucap sudah 

Lambaian tangan lelah lunglai 

Hanya doa tiada henti dikeheningan malam 

Tanah kuburan subur tumbuhi hilalang

Puluhan tahun tak terulang kembali 

Batu nisan kian berlumut hijau menyelimutinya  

Namun Budi bahasa mu kian melekat di hati 

Nasehat kian kokoh di pikiran suci 

Kata demi kata masih terngiang di daun telingaku 

Raut wajah saat bengis pun terbayang sudah 

Seakan daku masih di bangku sekolah 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline