Kamis adalah jadwalku mengawas di kelas 8.2. Karena salah paham aku tidak masuk mengawas. Ketidaktelitian melihat jadwal mengawas akhirnya aku tidak datang. Paginya aku ditelpon kepsek bahwa hari ini ibu ada mengawas. Ia aku masih di rumah aku mau membeli obat (berupa rempah-rempah)ke pasar bisikku dalam hati. Tanganku yang sakit waktu jatuh dari motor masih terasa nyeri, Aku minta gantikan kawan rupanya mereka mengawas juga. Ada yang tidak ada jadwal mengawas tidak bisa dihubungi pagi ini. Kalau mau minta gantikan seharusnya semalam. Minta gantikan mendadak agak susah.
1 lokal anak dibagi dua mulai dari kelas 8.1 sampai kelas 9.8. Biasanya kalau teman tidak masuk dicarikan "pengganti" asal lokal tidak ada yang " kosong". Kesalahpahaman aku terjadilah pembelaan diri sendiri. Dengan perdebatan di bulan puasa ini merasa hati tidak "enak". Puasa menahan agar hati tidak rusak. Begitu juga pembicaraan dengan teman juga harus dijaga biar puasa tidak sumbing. Sama menjaga agar hati tidak tergores. Begitu juga membicarakan teman sedang berpuasa sangat merusak puasa.
Puasa artinya menahan hawa nafsu. Menahan lapar menahan nafsu amarah. Puasa menahan segala yang mbatalkan puasa.
Perdebatan yang sebatas menjelaskan "kesalahpahaman" menurut aku tidaklah membatalkan puasa.
Semoga puasa hari ini berjalan dengan baik sesuai dengan "niat" yang tidak merusak teman dalam perdebatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H