Lihat ke Halaman Asli

Nelly Harizah

Mahasiswa

Seni Tari Pakarena di Sulawesi Selatan

Diperbarui: 7 November 2019   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seni merupakan penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran (seni rupa), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantara gerak (seni tari/drama). 

Kesenian berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat dan sebagai media penunjang pembangunan dalam segala aspek serta sebagai lambing identitas suatu bangsa. Masyarakat Sulawesi Selatan adalah masyarakat heterogen yang di dalamnya terdapat empat macam etnis yaitu: etnis Makassar, etnis Bugis, etnis Mandar dan etnis Toraja.

Sulawesi Selatan memiliki banyak tari tradisional yang tidak kurang dari 260 tari tradisional, salah satunya Tari Pakarena. Tari Pakarena ini berasal dari Gowa. Namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti kapan tari ini mulai ada. 

Hal ini dikarenakan tidak adanya bukti tertulis yang menjelaskan tentang tarian ini. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Tari Pakarena ini merupakan hasil cipta orang-orang Ara Tu Riolo (orang dulu) yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Seiring berjalanya waktu, Tari Pakarena pernah mengalami masa vakum yang disebabkan oleh adanya invansi bangsa Barat dan bangsa Jepang serta kekacauan gerombolan Kahar Muzakkar bersama anak buahnya yang membuat keadaan masyarakat Ara pada saat itu tidak menentu. 

Tahun 1942-1959 kegiatan Tari Pakarena ini dihentikan. Sejak saat itu dalam upacara adat perkawinan masyarakat setempat terdengar ratap tangis bagi para Tu Lolo (gadis) yang selalu mendukung Tari Pakarena tersebut. 

Hingga Tari ini muncul lagi pada tahun 1960 yaitu pada malam resepsi Kenegaraan di Ibu Kota Kabupaten Bulukumba. Namun Tari ini telah mengalami banyak perubahan terutama dari segi penyajianya serta perubahan pada kostum dan kelengkapan tarinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline