Lihat ke Halaman Asli

Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

Diperbarui: 20 Januari 2025   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Attachment berfokus pada hubungan emosional yang mendalam antara individu,terutama anak dan pengasuhnya.Teori ini menjelaskan bagaimana keterikatan awal memengaruhi perkembangan psikologis, emosional, dan sosial seseorang sepanjang hidup.

Artikel:

Teori attachment, yang dikembangkan oleh John Bowlby dan dilanjutkan oleh Mary Ainsworth, adalah salah satu landasan utama dalam psikologi perkembangan. Teori ini menggambarkan bagaimana ikatan emosional antara anak dan pengasuh utamanya memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian, pola hubungan interpersonal, dan kesejahteraan emosional seseorang.

Kontribusi John Bowlby

John Bowlby, seorang psikiater dan psikoanalis Inggris, memulai gagasan tentang attachment pada pertengahan abad ke-20. Ia percaya bahwa hubungan antara bayi dan pengasuh utama (biasanya ibu) adalah aspek mendasar dari perkembangan manusia. Bowlby menyatakan bahwa keterikatan adalah kebutuhan biologis, serupa dengan kebutuhan akan makanan dan perlindungan. Ia mengusulkan bahwa keterikatan memiliki fungsi evolusioner, yaitu meningkatkan peluang bayi untuk bertahan hidup dengan menjaga mereka tetap dekat dengan pengasuh.

Bowlby mengidentifikasi empat fase perkembangan keterikatan:

  1. Pra-keterikatan (0-2 bulan): Bayi menunjukkan perilaku seperti menangis dan tersenyum untuk menarik perhatian pengasuh. Pada tahap ini, bayi belum memiliki preferensi khusus terhadap satu individu.
  2. Pembentukan keterikatan (2-6 bulan): Bayi mulai mengenali pengasuh utama dan merasa nyaman bersamanya, tetapi belum menunjukkan kecemasan perpisahan.
  3. Keterikatan jelas (6-24 bulan): Bayi mengembangkan ikatan yang kuat dengan pengasuh utama dan mulai menunjukkan kecemasan ketika terpisah darinya.
  4. Pembentukan hubungan timbal balik (setelah 24 bulan): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan jadwal sendiri, sehingga hubungan menjadi lebih fleksibel.

Kontribusi Mary Ainsworth

Mary Ainsworth, seorang psikolog Amerika, memperluas teori Bowlby melalui penelitiannya yang dikenal sebagai Strange Situation. Dalam penelitian ini, Ainsworth mengamati bagaimana bayi bereaksi dalam situasi di mana mereka dipisahkan dan kemudian dipertemukan kembali dengan pengasuh mereka. Berdasarkan hasil penelitian ini, ia mengidentifikasi tiga pola utama attachment:

  1. Attachment aman (secure attachment):
    Anak dengan attachment aman merasa nyaman menjelajahi lingkungan ketika pengasuh hadir, tetapi merasa cemas saat pengasuh pergi. Mereka dengan cepat merasa tenang ketika pengasuh kembali. Pola ini terjadi ketika pengasuh responsif dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan anak.

  2. Attachment cemas-ambivalen (anxious-ambivalent attachment):
    Anak dengan pola ini cenderung terlalu bergantung pada pengasuh dan menunjukkan kecemasan yang intens saat pengasuh pergi. Mereka sulit merasa tenang meskipun pengasuh sudah kembali. Pola ini sering terjadi karena pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak.

  3. Attachment menghindar (avoidant attachment):
    Anak dengan attachment ini tampak tidak peduli terhadap kehadiran atau kepergian pengasuh. Pola ini biasanya berkembang ketika pengasuh cenderung mengabaikan atau tidak responsif terhadap kebutuhan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline