Narkoba telah menjadi masalah global yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk kesehatan, sosial, dan ekonomi. Terlebih lagi, generasi muda merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Penggunaan narkoba pada masa remaja dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka, baik secara fisik maupun mental. Pada awalnya mereka hanya tertarik dengan rasanya, kemudian mereka mencobanya juga, dan ketika mereka merasakan nikmatnya mereka menikmatinya, akhirnya mereka aktif mengonsumsi narkoba. Banyak pengguna obat ini yang awalnya tergiur untuk merasakan kenikmatan sesaat atau melarikan diri dari masalah yang mereka hadapi. Padahal, efek narkoba dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, saat anak memiliki perasaan yang labil. Faktanya narkoba dapat menyebabkan kerusakan pada otak, hati, ginjal, dan organ lain. Kerusakan ini bisa permanen dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang sepanjang hidup. Narkoba juga memiliki efek negatif pada perilaku dan interaksi sosial. Pengguna narkoba seringkali menjadi terisolasi dan memiliki hubungan yang buruk dengan teman dan keluarga. Mereka juga lebih rentan terlibat dalam kegiatan kriminal dan memiliki risiko tinggi terkena hukuman. Penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan ketergantungan yang mempengaruhi kualitas hidup dan masa depan seseorang. Kemampuan untuk mempertahankan pekerjaan, menjaga hubungan, dan menjalani kehidupan yang produktif terganggu oleh ketergantungan narkoba.
Berikut adalah beberapa bahaya narkoba bagi generasi muda:
- Kerusakan fisik: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada hati, ginjal, dan otak.
- Kematian: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kematian, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Kemarahan dan agresi: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan perilaku kemarahan dan agresi yang tidak terkendali
- Kerugian akademis: Penggunaan narkoba dapat menurunkan kinerja akademis dan mempengaruhi masa depan karier.
- Kemiskinan: Penggunaan narkoba dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan dan kemiskinan jangka panjang.
- Hubungan yang rusak: Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi hubungan dengan keluarga dan teman, menyebabkan rusaknya komunikasi dan kerusakan emosi.
Berdasarkan riset data dari kominfo 2021 menjelaskan bahwa penggunaan narkoba berada di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir. Sedangkan data dari Indonesia Drugs Report 2022, jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja 41,4%, sabu 25,7%, nipam 11,8%, dan dextro 6,4%.
Untuk menjauhi narkoba pada generasi muda, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Memberikan pendidikan dan informasi tentang bahaya narkoba
- Membantu membangun rasa percaya diri dan kepercayaan diri pada generasi muda
- Memberikan alternatif hobi dan aktivitas positif
- Mendukung dan memotivasi mereka dalam mencapai tujuan hidup yang positif
- Memberikan dukungan dan bantuan jika mereka mengalami masalah atau tekanan
- Membangun budaya masyarakat yang membully dan membantah penyalahgunaan narkoba.
Generasi muda harus menyadari bahwa penggunaan narkoba dapat menimbulkan dampak buruk pada hidup mereka. Untuk menghindari bahaya narkoba, generasi muda harus menjaga jarak dari penggunaan narkoba dan mencari alternatif lain untuk mengatasi stres dan masalah hidup. Kita semua harus bekerja sama untuk memberikan edukasi dan dukungan bagi generasi muda agar mereka dapat menjadi pemimpin masa depan yang sehat dan sukses. Dengan memahami bahaya narkoba, generasi muda dapat membuat pilihan yang bijaksana dan memproteksi diri mereka sendiri dari dampak negatif dari penggunaan narkoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H