Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Pupuk Organik di Desa Kedung Pengaron, Lamongan

Diperbarui: 5 Juli 2021   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Pengolahan Sekam Padi (Dokpri)

Bulan Juni 2021 merupakan waktu panen bagi warga Desa Kedung Pengaron yang berprofesi sebagai petani padi. Padi merupakan tanaman utama yang ditanam oleh warga desa kedung pengaron, padi akan di panen dan di giling menjadi beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Hasil dari penggilingan padi menjadi beras menyisakan sekam, kebanyakan orang akan membakarnya karena dianggap tidak berguna. Sehingga mahasiswa UMM yang melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) bermaksud untuk membantu warga Desa Kedung Pengaron dengan memberdayakan masyarakat untuk membuat pupuk organic menggunakan sekam padi.

Bahan-bahan Pembuatan Pupk Sekam Padi (dokpri)

Bahan -- bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk yaitu gula pasir, pupuk cair khusus pertanian merk EM4, air dan sekam padi. Alat yang digunakan yaitu mangkok berukuran sedang dan sendok. Pengolahan sekam padi menjadi pupuk padi memiliki beberapa tahap yaitu:

  • Siapkan 1 liter air dan masukkan 1 sendok gula
  • Tambahkan 1 tutup botol EM4
  • Air diaduk hingga merata
  • Semprotkan air hasil racikan ke sekam sampai basahnya rata
  • Tutup sekam menggunakan kantong plastik dan pastikan udara tidak masuk
  • Tunggu kurang lebih 2 minggu
  • Pupuk sekam padi siap untuk digunakan

Pembuatan pupuk sekam di sosialisasikan kepada warga sebagai upaya pemanfaatan limbah sekam padi dan dapat di kembangkan menjadi usaha bisnis yang menguntungkan. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena dapat menambah pengetahuan baru mengenai pupuk. "Wah, ini sangat bermanfaat dan mudah pembuatanya, saya akan mempraktikan sendiri di rumah" ujar Ibu Mukhlisotin selaku Ibu Kepala Dusun kepada Kelompok 71 Gelombang 7 pada tanggal 21 Juni 2021.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline