Lihat ke Halaman Asli

Sid noise

Jangan Mau di Bungkam

Jejak Purba di Nusantara

Diperbarui: 13 Agustus 2020   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berawal dari teman yang seorang guru sejarah dan juga salah satu pakar kurikulum di indonesia mengajak bertemu dan ternyata dia minta di temani untuk membahas manusia purba, mungkin karena saya pendengar yang baik karena pendidikan saya dia juga tahu bukan di wilayah itu. Di perbincangan yang berlangsung selama 8 jam ini sebenar nya ada beberapa yang saya ingin tambahkan yaitu mengenai keberadaan manusia purba di flores yang di tengarai masih hidup sampai sekarang dalam jumlah yang cukup signifikan dan di temukan oleh banyak penjelajah dan peneliti barat.

Pesan layanan netizen

"Biasanya penulis mengkaji sesuatu itu dari sudut pandang filsafat dan tidak untuk menyimpulkan sesuatu, juga pendekatan filsafat dan sains ini berusaha penulis jabarkan argumen dan bantahan nya di setiap tulisan agar setiap pembaca bisa menyimpulkan sendiri sesuai selera".

Kita mulai dari cerita timothy drew yang datang ke flores pada tahun 1977 dia datang sebagai seorang peneliti burung dan indonesia juga di ketahui sebagai salah satu sarang burung paling eksotis dalam arti sesungguh nya jangan berfikir konotatif. Dia melakukan ekspedisi di flores bersama teman nya Dr. Gary Ward dan satu orang indonesia Drajat saputra.
Dia mengatakan ketika dalam ekspedisi mereka di kejut kan oleh telapak kaki manusia tetapi ukuran nya sangat kecil yang pada awal nya di duga sebagai anak kecil.

"kasian bro ini ada bocah nyasar ampe sini kali ya"

Mereka pun menelusuri jejak nya dan menemukan makhluk dengan jejak kecil itu ternyata bukan anak kecil dan bukan manusia menurut timothy.Dia menjelaskan wajah nya lebih tua penuh dengan bulu tapi mereka berjalan tegap dan jelas bukan anak kecil.
Lalu mereka pun memutuskan untuk mengambil foto makhluk itu tetapi gagal karena mereka di sergap oleh sekelompok manusia kerdil ini dalam jumlah yang banyak.

Timothy yang menceritakan kisah ini berhasil selamat karena memanjat pohon sampai tidak ketahuan oleh makhluk ini tetapi kedua teman nya menurut kesaksian timothy tidak selamat mereka mati di cabik -- cabik dan di makan oleh makhluk itu yang dia sebut sebagai ebu gogo.

Siapa ebo gogo itu?

Timothy yang selamat itu kemudian mencari bantuan ke penduduk lokal flores dan melaporkan nya ke kantor polisi atas kejadian itu. Polisi tidak percaya dengan cerita timothy karena makhluk itu hanya mitologi flores dan belum ada kejadian selama puluhan tahun ketika mereka bertugas di sana. Jadi kesimpulan dari polisi si timothy ini hanya menceritakan sebuah alibi padahal kedua teman nya di bunuh oleh dia dan menuduh makhluk mitology sebagai pelakunya.

Timothy pun di penjara se umur hidup di bali baru selesai masa tahanan nya pada tahun 2013 karena dia meninggal. Cerita ini juga di film kan dalam judul "the cannibal in the jungle".

Jadi apakah ebu gogo itu ada?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline