Lihat ke Halaman Asli

Sid noise

Jangan Mau di Bungkam

Nenek Moyang Kita Kanibal?

Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kanibalisme di indonesia

Sebagai suku bangsa, bahasa dan adat istiadat sampai kuliner nya salah satu paling banyak di dunia, Khusus yang kuliner jarang sekali di ketahui bahwa ada kuliner di nusantara ini berbahan dasar daging manusia.Tentu saja ini terjadi di masa lalu khusus nya di suku pedalaman secara historis pernah kuliner berbahan dasar daging manusia ini menjadi menu makanan mereka bahkan tubuh saudara nya bisa saja jadi bahan dasar nya.

Sebelum nya saya tekan kan tulisan ini bukan untuk menghujat nenek moyang ataupun suku tertentu.

Pesan layanan netizen

"Biasanya penulis mengkaji sesuatu itu dari sudut pandang filsafat dan tidak untuk menyimpulkan sesuatu, juga pendekatan filsafat dan sains ini berusaha penulis jabarkan argumen dan bantahan nya di setiap tulisan agar setiap pembaca bisa menyimpulkan sendiri sesuai selera".

Kita mulai dari seorang penjelajah eropa yaitu marcopolo dalam catatan nya dia pernah datang ke indonesia pada abad ke 13 sekitar tahun 1290 an tepat nya di sumatra dia melihat ada sekelompok orang yang sedang makan daging manusia. Memang pada waktu itu di bagian pesisir sumatra sudah banyak yang memeluk ajaran muhammad (islam) katanya tetapi di daerah pedalaman / pegunungan dia bersumpah bahwa dia melihat kanibalisme di sana.

"saya yakin kan anda semua bahwa mereka bahkan menyantap semua sum -- sum dan tulang -- tulang orang itu"
marcopolo

Ini bisa anda temukan dalam buku sumatra tempoe doeloe karya antony ray.
Dalam buku ini juga menyebutkan bahkan kerabat dari orang -- orang sumatra itu pun mereka makan ketika mereka meninggal sampai benar -- benar habis termasuk tulang dan otak nya.

Ada juga kesaksian dari laura reffer setelah membaca berita yang tersebar di eropa mengenai kanibalisme di sumatra dia memutuskan untuk berkunjung ke sumatra bahkan dia sampai menelusur ke danau toba.

"Para tawanan di ikat di batang pohon dan di penggal sekaligus ( bersamaan ) kemudian darah mereka di awet kan kadang di buat semacam puding yang di santap bersama nasi. Bagian tubuh lain juga di bagikan kepada kelompok suku itu. Bagian paling enak menurut mereka adalah telapak tangan, telapak kaki, jantung dan hati"
ida laura reiffer

Ida juga sempat ke wilayah padang dan juga menemukan kanibalisme di sana bahkan pernah di cegat saat kunjungan ke danau toba oleh sekelompok orang batak yang dia gambar kan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline