Lihat ke Halaman Asli

Sid noise

Jangan Mau di Bungkam

Realitas Virtual, Korona, dan Krisis Sebenarnya

Diperbarui: 2 Agustus 2020   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kekhawatiran masyarakat atas corona virus sangat besar sampai menimbulkan banyak spekulasi bahkan sampai ada yang menghubungkannya dengan teori konspirasi seperti senjata biologis yang bocor kemudian ada yang dikaitkan dengan ulah Amerika untuk menghambat ekonomi Cina ada juga yang menghubungkannya dengan pola makan orang china.

Melihat dari itu semua kita tahu bahwa masyarakat bumi sedang mengalami masalah hyper realitas, kita tidak menyadari realitas sesungguhnya karena kita sadar bahwa realitas saat ini menjadi komoditas media yang mempunyai kepentingan yang dijadikan referensi oleh manusia untuk berpikir atau mengetahui bukan berdasarkan indrawi (realitas virtual).

Apa daya kita jika penyedia informasi (media) ini berbohong atau menyisipkan informasi yang salah bagaimana cara kita memisahkan berita faktual dan opini?

Kita sampai lupa bahwa di dunia ini ada yang lebih mengerikan dibanding covid-19 ada di depan mata kita, membunuh lebih banyak manusia, merusak lingkungan lebih parah lagi padahal sangat dekat dengan kita tapi kita abaikan karena kita tidak paham bahwa hal ini sangat berbahaya, untuk hampir setiap jenis manusia di planet ini.

Yang penulis mau bicarakan dalam hal ini bukan terkait penyakit tapi kesadaran kita sebagai manusia yaitu makanan sisa.

Makanan sisa secara statistik membunuh lebih banyak manusia, merugikan ekonomi lebih besar daripada korona, juga memiliki efek antar generasi yang jauh lebih menakutkan.

Makanan sisa yang kita lihat dan kita buang selama ini menyebabkan 1,5 juta bayi di planet ini meninggal. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada covid-19 yang diberitakan oleh media secara luas, tetapi fakta mengenai terbunuhnya jutaan bayi dan orang dewasa yang tanpa kita sadari juga bahwa kita bagian yang harus di salahkan terkait makanan sisa ini, kita salah satu pihak yang harus disalahkan.

Apa hubungan nya dengan makanan sisa?

1. Kemanusiaan

Di indonesia saja per orang dalam satu tahun menghasilkan sisa makanan sebanyak 300-400 kg jika diakumulasikan indonesia menghasilkan makanan sisa 500 kali lebih berat dari monas, 7500 ton per hari sampah makanan kita buang bagai menyeka ingus, dan laporan ABD menyebutkan 22 juta orang indonesia kelaparan dan kurang gizi, dengan kenyataan indonesia bukan negara maju sehingga membuat 30% bayi di indonesia ini stunting atau kurang gizi.

Kasus terbanyak terjadi di hotel dan ketering dan fakta makanan terbuang itu seharusnya bisa menghidupi masyarakat kita yang kelaparan. Dalam hal ekonomi indonesia mengimpor sampah makanan senilai 27 triliun untuk di olah menjadi pakan ternak tapi kita membuang lebih banyak dari itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline