Lihat ke Halaman Asli

NELI SYAHIDA

Dosen farmasi UNNES

Dosen Farmasi UNNES Sosialisasikan Pemanfaatan Produk Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Terapi Swamedikasi kepada Warga Kalisegoro

Diperbarui: 8 September 2024   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim pengabdian Farmasi UNNES bersama warga Kalisegoro  (Dokpri)

Semarang - Dosen Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran UNNES beserta mahasiswa Farmasi berkolaborasi melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Kalisegoro, Semarang pada Minggu (08/09/2024). Tim pengabdian masyarakat UNNES beranggotakan Dr. apt. Willy Tirza Eden, M.Sc., apt. Ranita Rahmaniar, M.Pharm.Sci., apt. Neli Syahida Ni'ma, M.Si., dan apt. Annisa Aulia Savitri, M.Clin.Pharm serta mahasiswa Farmasi UNNES. Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta yang merupakan warga Kelurahan Kalisegoro. Bertemakan "Revitalisasi Budaya Pemanfaatan Tanaman Herbal sebagai Terapi Swamedikasi", kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) untuk kesehatan. Dalam sambutannya, Dr. apt. Willy Tirza Eden, M.Sc. berkata, "Jika dilihat trennya, pengobatan berbasis bahan alam ini makin digemari masyarakat, baik itu di lingkup Indonesia maupun global. Mungkin karena adanya slogan back to nature".

Kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi mengenai khasiat dari beberapa TOGA, seperti rimpang jahe, daun kumis kucing, daun telang, bunga mahkota dewa, dan daun katuk. Selain itu, warga juga dilatih untuk memanfaatkan tanaman tersebut ke dalam bentuk-bentuk olahan pangan dan minuman. Dengan pemanfaatan ini, diharapkan animo warga dalam memanfaatkan TOGA untuk upaya peningkatan kesehatan dapat meningkat. "Bunga telang yang sedang populer saat ini biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pewarna makanan saja, padahal efeknya luar biasa, sebagai antioksidan, antibakteri, pereda nyeri dan radang, serta penurun tekanan darah dan kolesterol," ucap Neli Syahida.

Kegiatan pengabdian dilanjutkan demonstrasi membuat produk olahan jeli dari wedang uwuh, yang berisi berbagai jenis TOGA di dalamnya, seperti jahe, kayu secang, cengkeh, sereh, kapulaga, pala, dan kayu manis. Sediaan ini dipilih karena dapat menutupi aroma dan rasa yang kuat dari wedang uwuh yang biasanya tidak disukai oleh warga, terutama anak-anak. "Jika dibuat ke dalam bentuk sediaan yang menarik, seperti permen, jeli, dan agar-agar, anak-anak yang biasanya tidak doyan pun pasti akan suka karena rasa dan aromanya akan tertutupi," ucap Annisa Aulia. Pembuatan produk olahan pangan dari TOGA juga dapat meningkatkan nilai tambah produk. "Harapannya, produk-produk olahan seperti ini tidak hanya berhenti di dapur keluarga saja, tetapi ke depannya bisa dikembangkan menjadi ide bisnis yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan hidup," tutur Ranita Rahmaniar.

Masyarakat Desa Kalisegoro menunjukkan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan pengabdian. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan saat sesi diskusi. "Saya sering dengar istilah TOGA, tapi nggak paham kalau khasiatnya sebanyak itu. Setelah dijelaskan tadi, saya jadi cukup tercerahkan," ucap Suparmi. Tim pengabdi UNNES juga memberikan lima buat bibit tanaman TOGA yang akan ditanam di lahan milik warga. Bibit ini diharapkan dapat berkembang dan dapat dimanfaatkan oleh warga Kalisegoro.

Tim pengabdian farmasi UNNES memberikan 5 bibit TOGA kepada Warga (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline