Tugas Review Buku
Judul Buku : Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam
Penulis : Drs. M. Zainuddin, MA
Penerbit : Bayu Media Publishing
Tahun Terbit : 2003
Manusia adalah makhluk Mukallaf, yang dibebani kewajiban dan tanggung jawab. Dengan akal pikiran manusia dapat menciptakan kreasi yang spektakuler berupa sains dan teknologi. Manusia juga bagian dari realitas cosmos yang menurut para ahli pikir disebut sebagai Al-Kain An-Natiq, "Makhluk yan berbicara" dan "Makhluk yang memiliki nilai luhur".
Betapa ilmu itu sangat penting artinya, sehingga hampir setiap saat manusia tidak pernah lepas dari apa yang disebut sebagai aktivitas mencari ilmu. Bagi seorang muslim, pengetahuan bukan merupakan tindakan atau pikiran yang terpencil dan abstrak, melainkan merupakan bagian yang paling dasar dari kemajuan dan pandangan dunianya (world-view). Oleh karena it tidak heran jika ilmu memiliki arti yang demikian sangat penting bagi kaum muslimin pada masa awalnya, sehingga tidak terhitung banyaknya pemikir muslim yang larut dalam mengungkapkan konsep ini. Konseptualisasi yang mereka lakukan mungkin paling nyata nampak dalam upaya mendefinisikan ilmu yang tiada habis-habisnya, dengan kepercayaan bahwa ilmu merupakan perwujudan "memahami tanda-tanda kekuasaan Tuhan".
Menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan bagi umat Islam memang sudah menjadi dasar dan landasan yang dituntutkan oleh ajaran Al-Qu'ran maupun Hadist. Bahkan semangat bepikir kritis untuk menemukan hakikat segala sesuatu merupakan peringatan dalam Al-Qur'an. Dalam konsep ajaran Islam, kecenderungan kepada wawasan yang kudus, atau prinsip ketuhanan adalah sesuatu yang mesti mendapat perhatian. Dan inilah prinsip Islam yaitu, bahwa Allah adalah Dzat yang wujud, Yang Maha Mengetahui dan segala sumber dari ilmu pengetahuan. Ini sangat berbeda dengan cara berpikir ala Barat yang sekuler. Karena sumber pengetahuan adalah kesadaran mengenai Yang Kudus, maka tujuan ilmu pengetahuan adalah kesadaran mengenai Yang Kudus itu (Sayyed Hoesein Nasr, 1970:22 dan lihat C.A Qadie, 1989:5)
Pada bab II buku ini membahas sekilas tentang filsafat ilmu. Sebagaimana pendapat umum, bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanaan, prisip-prinsip mencari kebenaran, atau berpikir rasional-logis, mendalam dan bebas untuk mendapatkan kebenaran. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan, demikian pula seni dan agama. Jadi dalam pengetahuan mencakup didalamnya ilmu, seni, dan agama. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut. Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan atau epistemologi, yang secara umum menyelidiki syarat-syarat serta bentuk-bentuk pengalaman manusia, juga mengenai logika dan metodologi. Filsafat ilmu sebagai kelanjutan dari perkembangan filsafat pengetahuan, adalah juga merupakan cabang filsafat. Ilmu adalah objek sasarannya adalah ilmu, atau secara populer disebut dengan ilmu tentang ilmu.
Objek kajian filsafat ilmu ada tiga yaitu:
- Ontologi, yang menjelaskan mengenai pertanyaa apa
- Epistemologi, yang menjelaskan pertanyaan bagaimana
- Aksiologi, yang menjelaskan pertanyaan untuk apa
Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang terlepas dari pandnagan tentang apa dan bagaimana yang ada (being) itu. Paham idealism dan spiritualisme, materialism, dualism, pluralism, dan seterusnya merupakan paham ontologis yang akan menentukan pendapat dan bahkan keyakinan kita masing-masing tentang apa dan bagaimana kebenaran dan kenyataan yang hendak dicapai oleh ilmu itu (Koento Wibisono, 1988:7)