Tak terasa sudah seminggu saudara muslim menjalankan ibadah puasanya. Tulus berdoa, semoga teman-teman muslim bisa menjlankan ibadah ini dengan khusuk. Namun sejujurnya, saya sedikit iri dengan teman-temn muslim yang punya hari spesial seprti ini. Sebulan penuh difokuskan untuk ibadah saja. Dan kegiatan ini memberi dampak bukan cuma untuk yang menjlankan, tetapi bagi yang tidak menjlankan juga.
Tepat di hari dimulainya ibadah puasa, kebijakan di kantor setiap tahunnya, memberikan dispensasi pengurangan waktu kerja satu jam dari biasanya. Jadi biasanya, pulang kerja jam 5, kini selama sebulan, bisa pulang jam 4 sore. Senang, karena bisa ngejalni hal lain di 1 jam bonus dalam bulan ini. Belum lagi yang semua orang nampakny berjaga-jaga. Yang menjalankan ibadah, berjaga-jaga dalam tutur, dan pnguasaan diri yang lain. Yang tidak ibadah juga turut berjaga-jaga, menjaga sikap untuk menghormati yang beribadah. Di lingkup kerja saya, bukan cuma sesama staf yang nampaknya berusaha betul menguasai diri, atasan pun tidak gampang naik darah seperti hari-hari biasa. Indahnya. Bulan ramadhan ini adalah bulan dimana saya sama sekali tidak kepikiran untuk berwiraswasta saja.
Hal baik lainnya adalah libur panjang setelah usai beribadah. Seminggu full bisa menikmati hari tanpa beban kerjaan. Sedangkan di hari raya saya, hanya satu hari saja, besoknya sudah harus bekrja lagi. Kenikmatan bulan ramadan ini, memunculkan khalayan, seandainya ajah, sebelum mendapati hari raya saya, ada ibadah puasa selama sebulan juga. wah, bisa dapet jatah dua bulan yang menyenangkan bukan selam setahun?
Kepercayaan saya, juga menganjurkan berpuasa, namun memang tidak dipaksakan, tidak dikhususkan waktunya hanya dalam sebulan penuh. Nah, boleh tuh kalau PGI mewacanakan kebiasaan baru untuk berpuasa selama sebulan penuh. Toh dampaknya baik kok, toleransi tinggi dalam bulan ini. Semua menyadari betapa pentingnya saling menjaga harmonisasi di bulan ini. JIka ditambah satu bulan lagi, atau empat bulan yang sama lagi lah untuk kepercayaan yang diakui lainnya, wuihhh bisa damai Indonesia nih. Tanpa kebisingan soal sara yang gak penting di medsos-medsos. Ada yang sepakt dengan saya????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H