Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lawang Sewu, Jejak Belanda di Kota Semarang

Diperbarui: 18 Februari 2023   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Lawang Sewu dalam Bahasa Belanda Het administratiegebouw van de Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij, N.V. te Semarang dan dalam Bahasa Jawa memiliki arti 'seribu pintu' yang pada aslinya hanya memiliki 429 pintu, sedangkan sisanya adalah jendela-jendela yang berukuran besar sehingga terlihat seperti pintu. Terletak di Jalan Pemuda, pusat Kota Semarang, seberang Tugu Muda, Jawa Tengah membuat Lawang Sewu banyak menarik minat masyarakat untuk mengunjunginya.

     Lawang Sewu adalah bangunan bersejarah yang selesai dibangun secara total pada tahun 1919 dan awalnya digunakan untuk Perusahaan Kereta Api pertama di Hindia Belanda. Namun setelah Jepang mengambilalih pemerintahan pada tahun 1942, Lawang Sewu dialihfungsikan sebagai Kantor Jawatan Transportasi Jepang dan menggunakan ruang bawah tanah sebagai penjara untuk eksekusi mati  sampai tahun 1945 ketika Belanda merebut kembali wilayah Semarang dengan pertempuran yang menggugurkan banyak pejuang Indonesia.

     Setelah perang berlalu, Lawang Sewu  sempat difungsikan sebagai Kantor PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer, dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah sebelum dikosongkan pada akhir tahun 90-an dan dijadikan cagar budaya pada 1992. Lalu pada 1994 kembali diserahkan pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan direnovasi pada bagian yang terlihat rusak pada 2009. Diresmikan tahun 2011 oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono sebagai Museum Pariwisata Domestik maupun Mancanegara.

     Dengan harga tiket kisaran Rp10.000 hingga Rp30.000 wisatawan bisa menjelajahi Lawang sewu pada jam buka yang sudah ditentukan yaitu pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Tidak heran jika pada tiap harinya, Lawang Sewu memiliki ribuan wisatawan yang datang untuk melihat museumnya ataupun sekedar berfoto. Selain karena letaknya di pusat kota dan tarif tiket yang terjangkau, kesan horor dari bangunan tua Lawang Sewu juga termasuk faktor para wisatawan mengunjungi Lawang Sewu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline