Lihat ke Halaman Asli

Kompor Gas, Diam-diam Membunuhmu

Diperbarui: 10 Februari 2023   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembakaran kompor gas. Sumber: Getty Images

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kompor gas. Bagaimana tidak, kompor gas telah menjadi pilihan utama masyarakat umum Indonesia untuk keperluan memasak selama puluhan tahun terakhir. Kompor gas telah menemani ratusan ribu, bahkan jutaan orang Indonesia memasak. Ketergantungannya yang minim pada perabot dapur yang lain menjadikannya pilihan yang praktis, mudah digunakan, dan relatif cepat untuk keperluan memasak. Selain itu, harganya yang lebih terjangkau membuatnya lebih cocok untuk digunakan oleh masyarakat yang lebih luas di bagian manapun Indonesia. Akan tetapi, penelitian-penelitian terbaru yang telah diadakan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ternyata kompor gas tidak se-aman yang kita pikir. 

Menyalakan knob pada kompor gas akan memicu perpindahan gas dari tabung yang melewati pintu regulator, ke selang yang terhubung oleh kompor dengan cepat, sehingga berubah menjadi api. Pembakaran gas yang menghasilkan api dapat menyebabkan nitrogen dan oksigen dalam udara menyatu secara kimiawi. Gabungan nitrogen dan oksigen ini akan membentuk sebuah senyawa bernama nitrogen dioksida. Selain itu, reaksi pembakaran gas juga dapat menghasilkan karbon monoksida.

Besarnya jumlah gas nitrogen dioksida dan karbon monoksida dalam udara, terutama dalam ruangan seperti dapur, jika tidak disertai dengan sistem sirkulasi udara yang dibuat dengan baik, berpotensi untuk membahayakan kesehatan. Menurut studi yang dilakukan oleh ilmuwan Eric Lebel, emisi gas nitrogen dioksida yang dihasilkan oleh kompor gas bisa melebihi standar keamanan dalam jangka waktu dibawah satu jam. Berdasarkan studi lain yang dilakukan oleh PSE for Healthy Energy, pembakaran kompor gas bisa menghasilkan zat kimia benzena yang sejumlah dengan pembakaran 1 batang rokok. Zat kimia benzena ini bersifat karsinogen dan berpotensi menyebabkan kanker.

Kandungan nitrogen dioksida yang melebihi standar keamanan di udara dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan. Menurut penelitian IJERPH, 13% kasus asma pada anak-anak bisa dihubungkan dengan pembakaran gas, dan paparan nitrogen dioksida yang berkepanjangan juga dapat dihubungkan dengan beberapa gangguan pernafasan & penyakit jantung. Penelitian mereka juga menemukan bahwa tidak jarang bagi kompor gas untuk bocor & melepaskan gas metana dan benzena ke udara.

Untuk menghindari dampak negatif dari kandungan nitrogen dioksida dan karbon monoksida, ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik mengubah energi listrik menjadi panas melalui induksi elektromagnetik, sehingga tidak terjadi pembakaran & emisi gas berbahaya. Akan tetapi, harganya yang masih bisa dibilang mahal dan pemasangannya yang lebih sulit dilakukan memang membuatnya kurang diminati.

Tetapi, masih ada beberapa alternatif lainnya, salah satunya dengan memastikan sirkulasi udara dapur anda berfungsi dengan baik. Caranya dapat dilakukan dengan rutin mengganti filter udara dapur serta menyalakan hood kompor atau kipas angin sebelum memasak.

Penggunaan kompor gas yang sudah umum di masyarakat ternyata memiliki bahayanya sendiri. Paparan gas hasil pembakaran kompor gas dalam jangka panjang berpotensi menyerang & menyebabkan penyakit pernafasan & jantung. Mengetahui hal ini, ada baiknya kita mulai mempertimbangkan penggunaan kompor listrik untuk keperluan memasak. Selain itu, memastikan sirkulasi udara dapur bekerja dengan baik juga dapat memperkecil bahaya kompor gas.

Kevin Kristianto Widjaja
Neil Pudjanegara

SMA Citra Kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline