Lihat ke Halaman Asli

Bisingnya Politik Kita

Diperbarui: 1 Maret 2019   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: berdikarionline.com


oleh: Negara Rofiq.  

Mungkin kita lupa bagaimana perkataan Bung Karno yang satu ini, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Mari refleksikan kembali di tengah bisingnya politik kita saat ini.

Saat ini dihadapkan pada realita bahwa berjuang untuk negeri dan berambisi meraih kekuasaan adalah hal yang sulit dielakkan. Meskipun secara hak adalah autentik, tapi nyatanya kegiatan politik kita ini justru membuat orang akan lebih apatis terhadap demokrasi yang masih direvitalisasi. 

Jika kita urai secara komprehensif, betapa banyak politikus dari partai tertentu tidak mempromosikan kadernya sendiri dalam meraih kekuasaan, justru ribut menjelek-jelekkan dari kader partai lain.

Jika kita refleksikan, ada baiknya kita merevitalisasi demokrasi dari segi angka golput. Bagaimanapun, golput adalah suatu bentuk ketidakpercayaan rakyat terhadap pemilu. 

Seharusnya pemerintah sebelum melaksanakan pemilu, harus intens mensosialisasikan tentang pentingnya pemilu dalam keberlangsungan kehidupan kedepan. Apakah hal ini telah dilakukan pada masa sekarang? Rasanya pemerintah lebih sibuk mengakomodasi kepentingan partai politik.

Dari hemat penulis, elit politik khususnya yang bertarung dalam pemilihan Presiden maupun Legislatif, hendaknya mempromosikan saja apa kelebihan program yang akan ia lakukakan jika terpilih menjadi Presiden maupun anggota Legislatif. Jangan menjelek-jelekkan partai atau calon lain, hal ini justru akan merugikan rakyat Indonesia.

Lebih-lebih media saat ini justru lebih menyiarkan hal yang berbau kontroversial. Bagaimana tidak, setiap pagi dan malam membuat acara perdebatan para elite partai yang tak jarang mengumpat lawan debatnya. Perlu diingat, fungsi media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengedukasi dan mencerdaskan masyarakat, apalagi di era teknologi ini.

Setidaknya untuk merubah pemandangan tentang kebisingan politik kita saat ini adalah, pertama politikus dari elite partai apapun hendaknya merefleksikan substansi dan fungsi politik itu sendiri. 

Politik mengajarkan tentang bagaimana cara pengambilan kepustusan yang benar dan mengakomodasi kepentingan/keinginan rakyat. Potret politik di Indonesia sekarang adalah bukan memperjuangkan hak rakyat, tetapi berambisi meraih kekuasaan dengan kepentingan elite partai/golongan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline