Bak ilmu padi, kian berisi kian runduk. Peribahasa tersebut mengajarkan kita bahwa makin berilmu seseorang, maka ia makin tak sombong. Seperti itu juga KH Maruf Amin. Beliau adalah orang yang memiliki banyak ilmu tentang ekonomi syariah. Akan tetapi, bukan berarti beliau sombong dan tidak ingin mempelajari ilmu lain. Belajar berbagai ilmu dilakukan beliau dalam rangka menghadapi debat Pilpres putaran ke-3 hari Minggu 17 Maret nanti.
Debat Pilpres itu akan mempertemukan antara cawapres KH Maruf Amin dengan rivalnya sesama cawapres, Sandiaga Uno. 'Abah' Maruf mengaku menjelang debat tersebut ia banyak mendengarkan informasi dari para pengambil keputusan, pelaksana teknis dan akademisi, membaca tulisan baik buku maupun artikel, serta memperbanyak membaca kitab klasik.
Terkait kitab klasik, kitab yang beliau pelajari tersebut memiliki banyak permasalahan kekinian yang sebenarnya telah dibahas oleh para ulama klasik. Rais Aam NU tersebut menyesuaikannya dengan konteks yang terjadi saat ini dan dibandingkan dengan teori para akademisi serta penelitian mutakhir. Kitab-kitab klasik juga memiliki sumber-sumber yang bisa menjadi rujukan penting untuk menjadi landasan berpikir.
Ulama asli Banten itu memiliki kemampuan serta terbiasa dalam mengulik teori fiqih dan Ushul fiqh. Sehingga mampu menghasilkan beberapa undang-undang yang berlandaskan teori fiqih seperti tentang perbankan syariah. Oleh karena itu, beliau mumpuni mengkombinasikan pemikiran-pemikiran konseptual dengan pemikiran ulama yang sangat filosofis.
Apabila kita melihat persiapan KH Maruf Amin dalam menghadapi debat nanti, maka ia mengkombinasikan antara ilmu dunia dan ilmu agama untuk kepentingan umat seperti yang berasal dari kitab klasik. Kombinasi kedua dunia ilmu itulah yang menjadi senjata ampuh sang kyai menghadapi rivalnya Sandiaga Uno.
Sumber
1. Kompas [Jelang Debat, Ma'ruf Amin Banyak Baca Kitab Klasik
2. Okezone [Selain Baca Buku dan Kitab Klasik, Ini Jurus Ma'ruf Amin Hadapi Debat]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H