Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yang terjadi dari dulu sampai sekarang adalah masalah sarana dan prasarana. Sarana adalah sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh seperti buku bahan ajar, media dan alat untuk mengajar seperti computer dan lain lain. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses seperti bangunan sekolah, kantin, lapangan olahraga.
Masyarakat yang tinggal di pelosok negeri, merasa pembagian sarana dan prasarana yang tidak merata. Sarana dan prasarana yang layak hanya berpusat di kota kota besar, beda sekali dengan pulau kecil atau dusun dusun tertinggal. Tidak usah jauh dengan peralatan teknologi yang tentu belum tersalurkan, area ajar mengajar saja seperti bangunan sekolah, meja dan bangku masih banyak yang jauh dari kata layak.
Salah satu faktor yang memengaruhi masalah pendidikan ini adalah kurangnya koordinasi antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Terkadang, proses pengawasan dan pengontrolan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah pusat tidak menjangkau daerah daerah pendalaman. Sarana dan prasarana sekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah minimnya pendidikan.
Masalah ini akan memengaruhi prestasi belajar siswa. Maka, proses pembelajaran dan pengajaran akan mengalami hambatan. Seperti siswa tidak akan nyaman. Beranjak dari persoalan di atas, pelaksanaan pendidikan yang kurang optimal merupakan masalah pokok yang harus diselesaikan. Keterbatasan sarana dan prasarana di daerah terpencil yang kurang memadai akan bisa teratasi bila ada kesadaran pemerintah daerah mengkoordinasi masalah ini kepada pemerintah pusat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H