ah! sial! damn! kampvred!
kenapa malam tak lagi bersahabat denganku?!sudah berhari hari ini memunculkan rasa yang tak bisa terelakkan. saat lelah sudah mendera dan mata ingin memejam sesaat, ternyata malam tak berpihak kepadaku. harus terjaga hingga penghujung pagi. mampu terlelap saat mentari pagi hampir menyingsing.
ah!kampvred kamerad!
raga pun seolah ingin memberontak.jiwa seolah hanya mengikuti langkah kaki tanpa menyisakan sedikit ruang untuk bernafas. tak satupun hasrat untuk memenuhi asupan tubuh menyapaku.hanya mampu menghisap sebatang rokok dan menikmati purnama terakhir di kota ini. kota yang memberikan sejuta kenangan dalam perjalanan yang singkat.
hanya kopi yang mampu aku reguk. hanya rokok yang setia menemani hari hariku.seolah semuanya terasa melayang di udara. sesaat. aku merasakan kebahagiaan saat melihat anak anak kecil bermain di antara rinai hujan.mencoba membingkai keceriaan sesaat sebelum semuanya usai.
purnama masih sedikit malu terttutup awan seiring rintik hujan yang mulai mereda. dan perjalan mencoba melangkahkan kaki tuk menyusuri jalanan kota yang mulai lengang. meresapi udara malam dan menikmati kesenyapan malam di antara sorot lampu jalanan.
Tak ada kata yang terucap,hanya langkah langkah kaki yang gontai mengiringi perjalanan sang rembulan yang mungkin akan menjadi purnama terakhir yang pernah aku saksikan di kota ini atau bahkan akan menjadi awal dari beribu ribu purnama yang nanti akan kusaksikan kembali.
yang mencoba untuk meredam rasa galau yang mulai mendera.mencengkeram dan mulai menguasai langkah kaki.semoga semuanya akan berujung seperti awal saat kaki melangkah pergi. tanpa pernah mencoba mengurai jejak jejak yang ada. membiarkan semuanya bersemayam dalam satu sudut hati.
walaupun waktu bergulir cepat namun kaki terasa berat tuk melangkah. tempat ini. setiap sudut menyisakan kenangan yang tak mampu lagi tuk diurai, dan hanya mampu tuk dirasa dan diresapi. menafikan segala resah yang menyapa sukma.menafikan kehampaan yang mulai mengalir dalam raga. dan mencoba untuk menanti sebuah keajaiban untuk membawa pergi kegelisahan yang ada.
by.neena
may 1, 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H