Lihat ke Halaman Asli

Mengertikah Maksudku?

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah baca artikel punya mbak ini : m.kompasiana.com/post/filsafat/2013/04/30/menanti-indahnya-kematian-/
Maklum bacanya dari HP...

Dan baca komennya, jiwa menulisku timbul...

Di komen itu sebenernya mengingatkan tentang pentingnya kita takut akan kematian, sedangkan sang penulis mengatakan kematian itu indah karena pasti akan datang. Kiamat kecil bagi seseorang disebutkannya oleh umat muslim.

Singkat kata singkat cerita, inilah tulisanku...
****
Aku takut mati. Tapi aku tidak takut akan kematian. Karena aku tau kematian itu pasti datang.

Aku tidak takut akan sepi dan sendiri tapi aku takut akan kesepian dan kesendirian. Karena dalam hidup pasti ada saat-saat sepi dan sunyi, tapi kita takkan pernah mau merasakan kesepian dan kesendirian dalam hidup.

Aku tidak takut dosa. Tapi aku takut akan berbuat dosa. Karena kita pasti memiliki dan takkan terlepas dari dosa tapi yg kita takutkan adalah apa balasan dari perbuatan dosa yang kita lakukan itu sendiri.

****
Masih ada perumpamaan lainnya. Tapi biarlah kapan-kapan aku tuliskan lagi.

Selamat sore dan selamat beraktivitas kembali kawan-kawan.

30 April 2013
Mobil Travel menuju Bandung
16:30 WIB
[EDK]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline