Lihat ke Halaman Asli

Nechin Rilus

Aktivitis Kebenaran

Lepas Kecanduan Konsumsi Gula dan Garam

Diperbarui: 31 Juli 2024   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

LEPAS KECANDUAN KONSUMSI GULA DAN GARAM

1. Pendahuluan

Kecanduan terhadap gula dan garam telah menjadi isu kesehatan yang semakin diperhatikan di masyarakat modern. Kedua zat ini tidak hanya memberikan rasa enak pada makanan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Dalam konteks yang lebih luas, permasalahan ini dipicu oleh kebiasaan makan yang buruk, pola hidup yang tidak sehat, serta pemasaran produk-produk makanan yang tinggi gula dan garam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula ditahan di bawah 10% dari total kalori harian, sedangkan asupan garam tidak boleh melebihi 5 gram per hari. Namun, kenyataannya, banyak orang yang mengkonsumsi lebih dari jumlah yang dianjurkan, yang kemudian berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari diabetes, hipertensi, hingga gangguan mental.

Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai hati-hati dalam konsumsi gula dan garam, serta berbagai strategi untuk membantu mengurangi kecanduan terhadap bahan-bahan ini, sehingga kita dapat mencapai pola makan yang lebih sehat dan seimbang.

1.1 Memahami Kecanduan Gula dan Garam

Kecanduan gula dan garam merupakan fenomena yang semakin umum di masyarakat modern. Gula, terutama dalam bentuk pemanis tambahan, dapat memberikan sensasi kebahagiaan dan kenikmatan yang cepat, berkat pelepasan dopamin di otak. Hal ini menciptakan siklus keinginan yang sulit dipecahkan. Di sisi lain, garam memberikan rasa yang menyenangkan pada makanan dan berfungsi sebagai pengawet, tetapi konsumsi berlebih dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius.

Kecanduan ini tidak hanya berdampak pada preferensi rasa, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. Gula dan garam yang berlebihan terkait dengan berbagai kondisi kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, hingga hipertensi. Kecanduan bisa juga dipicu oleh faktor lingkungan, genetik, dan kebiasaan diet sehari-hari.

Memahami mekanisme di balik kecanduan ini adalah langkah awal untuk mengelola dan akhirnya mengurangi konsumsi yang berlebihan. Dengan pengetahuan yang tepat, individu dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengubah kebiasaan makan mereka menjadi lebih sehat.

2. Mengapa Kita Mengalami Kecanduan?

Kecanduan gula dan garam tidak hanya berakar dari kebiasaan makan, tetapi juga melibatkan faktor biologis dan psikologis yang kompleks. Banyak orang mungkin bertanya-tanya mengapa mereka merasa sulit untuk mengurangi konsumsi dua bahan ini, yang sebenarnya dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline