Lihat ke Halaman Asli

Saya Atheist! Masalahkah? [Salam Kenal dari The Newemergingatheist]

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Wahai warga Kompasiana yang budiman. Perkenalkan, nama saya Neat Indony. Saya adalah seorang anggota komunitas makhluk yang bernama manusia, sama denganAnda. Sebagai manusia saya merasa bahwa saya terlahir sebagai makhluk bebas. Bebas berpikir, bebas memikirkan apa saja. Sebab hanya sayalah pemilik pikiran saya.

Salah satu (bentuk) implikasi kebebasan berpikiritu menurut saya adalah bebasnya manusia memilih dan menentukan sikap. Itulah yang menjadi dasar saya memilih sikap/posisi sebagai Atheist, the new emerging atheist.

Apakah the new emerging atheist itu? Sebuah aliran filsafat baru, atau salah satu sekte Atheist? Bukan! Tetapi hanya sebutan saya untuk status saya di Kompasiana ini. Lah, kalo begitu siapa saya ini? Saya dengan penuh rasa bangga (boleh dong?) menyebut diri saya seorang spiritualis-bebas .

Spiritualis, karena saya percaya jagat raya ini memiliki “kesadaran”. Terserah mau disebut apa kesadaran tersebut. Kesadaran kosmos, kesadaran semesta, atau kesadaran jagat raya juga boleh. Bebas , karena saya tidak mengikatkan diri pada konsep ketuhanan yang ditawarkan oleh agama-agama main stream (seperti Hindu, Kristen, atau Islam).

Bagi saya konsep ketuhanan yang ditawarkan dan diajarkan agama-agama tersebut menurut saya tidak lah logis.Karena saya menolak konsep ketuhanan (theos) agama-agama mainstream itu maka automatically saya atheist, bukan?

Mungkin ada yang bertanya. Jika saya menolak konsep ketuhanan mainstream, apakah saya memiliki konsep ketuhanan sendiri?Jawabannya nanti saja dalam artikel tersendiri. Itu pun jika saya di terima di komunitas Kompasiana ini.

Jika kehadiran saya dengan url name: newemergingatheist dipandang tidak akan bermanfaat maka dengan segala kerendahan hati saya persilakanAdmin Kompasiana untuk segeramenghapus akun saya ini. Mengapa? Dengan nama user seperti itu saya ingin katakan bahwa saya akan berbeda pandangan dengan penganut (terlebih yang fanatic) agama-agama mainstream di Kompasiana ini.

Meskipun berbeda pandangan, tetapi percayalah saya akan berusaha tidak akan menghujat apalagi menghina kelompok penganut atau agama apapun. Kalaulah saya katakan bahwa konsep ketuhanan agama-agama main stream itu tidak logis, hendaknya jangan dipandang sebagai hinaan. Melainkan, pandanglah sebagai ketidak cocokan (pemikiran) saya dengan konsep ketuhanan agama tersebut.

Analoginya, saya tidak tertarik pada seseorang (lawan jenis) dengan berkata “Sorry, you are not my type” Apakah itu sebuah penghinaan?

Salam kenal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline