Tidak sengaja baca artikel tentang usaha pasangan Wiranto-Hary Tanoe untuk jadi presiden, tadinya sih tidak terlalu peduli, saya pikir ya terserahlah mau ngapain juga.
Tapi lalu terpikir lagi, kalau sekarang saja aturan yang sudah dijelas adanya di tabrak dan diabaikan, bahkan saat ditegur (diingatkan) pun ngeyel menganggap teguran itu angin lalu saja, lalu bagaimana nanti setelah jadi penguasa? Bagaimana bisa meminta orang untuk mematuhi aturan kalau dirinya sendiri tidak taat aturan? Bukankah salah satu "fungsi' pemimpin itu untuk dituruti? Kalau pemimpinnya tidak taat aturan, lalu salahkah pengikutnya bila ikut-ikutan melanggar aturan juga?
Lucu memang saat mau pemilu ini, ada caleg yang membuat spanduk dan baliho dan menempelkannya di tempat terlarang saat diwawancara dengan ekspresi tanpa rasa bersalah mengatakan; "ya saya tahu aturannya, tapi saya yakin saya nggak salah, karena sampai sekarang saya tidak di tegur KPU". Hebat sekali. Sehingga tidaklah mengherankan bila sudah jadi anggota legislatif kelakuannya juga lebih parah.
Mudah-mudahan rakyat Indonesia sekarang sudah benar-benar bisa memilih dengan cermat dan tidak mudah diiming-imingi. Sehingga mampu memilih para pemimpin yang tidak menghalalkan segala cara (bahkan tidak segan untuk menggunakan cara yang kotor) untuk mencapai tujuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H