Hari ini ( 20 September 2016 ), DPP PDI Perjuangan akan mengumumkan siapa pasangan Cagub dan Cawagub yang akan diusung oleh PDI Perjuangan untuk Provinsi DKI Jakarta dan daerah - daerah lainnya. Tapi sepertinya yang menarik perhatian hanya Cagub dan Cawagub untuk Provinsi DKI Jakarta saja. Sinyal - sinyal bahwa PDI Perjuangan akan mengusung Ahok - Djarot sebagai Cagub dan Cawagub untuk Pilkada Provinsi DKI Jakarta semakin kencang berhembus.
Polemik siapa Cagub dan Cawagub yang akan diusung oleh PDI Perjuangan ini telah berlangsung sejak lama sekali. DPD PDI Perjuangan pun sempat tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan bentukan Partai Gerindra dengan Sandiaga Uno sebagai Cagub / Cawagubnya. Tetapi, seperti yang kita ketahui, seluruh kader PDI Perjuangan akan tunduk dengan apapun yang dikatakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan dalam hal ini tentu Megawati Soekarnoputri. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini juga berkali-kali melemparkan statement bahwa ia menolak untuk dicalonkan ke Pilkada DKI Jakarta namun apabila Ketua Umum PDI Perjuangan sudah bersuara apaboleh dibuat.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga diketahui memiliki kedekatan dengan Ahok. Hubungan yang seperti ibu dan anak ini tentu tidak terbentuk begitu saja. Ahok sudah mengenal Megawati Soekarnoputri dan Alm. Taufik Kiemas ketika Ahok masih merupakan anggota DPR dari Fraksi Golkar. Dengan kedekatan yang sangat dekat ini, apakah dapat kita bilang tertutup kemungkinan bahwa Megawati Soekarnoputri akan mengusung Ahok sebagai Cagub DKI? Tentu saja tidak. Hal ini harus menjadi perhatian utama dari Partai - partai anti Ahok karena bisa dibilang Megawati Soekarnoputri merupakan pemegang kunci kemenangan di Pilkada DKI Jakarta ini.
PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama Pemerintah tentu menginginkan keberhasilan Presiden Joko Widodo yang notabenenya merupakan kader banteng. Keberhasilan ini tentu tidak akan terjadi apabila Presiden Joko Widodo bekerja sendiri tanpa dibantu oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini termasuk Gubernur.
Tentu sudah menjadi rahasia umum bahwa Presiden Joko Widodo memiliki kedekatan dengan Ahok mengingat bahwa Ahok merupakan pasangannya ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 silam. Menurut saya pribadi bahkan mungkin semua orang, Presiden Joko Widodo akan memberikan rekomendasi kepada DPP PDI Perjuangan untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta. Mengapa Presiden Joko Widodo mendukung Ahok untuk maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta karena Presiden Joko Widodo tentu mempunyai penilaian terhadap karakter Ahok yang keras namun bersih.
Presiden Joko Widodo sadar bahwa ketika ia meninggalkan jabatan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2014 silam, beliau masih memiliki hutang kontrak politik terhadap warga DKI Jakarta jadi beliau hendak memenuhi janji janji beliau semasa kampanye terhadap warga DKI Jakarta melalui Ahok yang tentu tau apa saja yang telah dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo ketika berkampanye tahun 2012 silam.
Sekjen PDI Perjuangan beberapa kali melontarkan statement ke publik bahwa DPP PDI Perjuangan akan mendengarkan rekomendasi dari Presiden Joko Widodo demi keberhasilan Pemerintahan Jokowi - JK. Keputusan siapa yang akan diusung sebagai Cagub DKI Jakarta tentu tidak akan jauh dari pilihan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo karena kedua-duanya memiliki pengaruh yang kuat di PDI Perjuangan. Jadi setelah beberapa petinggi PDI Perjuangan melontarkan statement yang cenderung mendukung Ahok - Djarot , akankah benar - benar pasangan inilah yang akan diusung oleh PDI Perjuangan? Kita tunggu saja siapa yang akan diusung oleh PDI Perjuangan.
*DPP PDI Perjuangan telah mengusung pasangan Ahok Djarot sebagai cagub dan cawagub untuk provinsi DKI Jakarta*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H