Lihat ke Halaman Asli

Rp. 100,-

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lampu hijau di perempatan jalan menyala, kendaraan dari arah timur bergerak maju kearah barat dan selatan. Di lampu merah. jalan sisi selatan tertanda merah. Saatnya berhenti, menunggu. Anak pinggiran langsung menyapu jalanan, mengetuk jendela kaca mobil. Menengadahkan tangan untuk satu dua receh uang.

Untuk makan hari ini, cukup sekali sehari asal bisa makan sudah cukup memuaskan. Lelah segera terbayarkan, bila telah makan. Ditambah kebersamaan memiliki, senasib sepanggungan.

Butuh 1 receh lagi untuk menggenapkan uang Heri dan Tina menjadi sembilan ribu rupiah. Menyanyi sudah, meminta terlaksanakan, tapi tak kunjung pula 1 receh itu terdapatkan. Susahnya mencari uang.

Heri beristirahat, lelah sudah beberapa kali nyanyi tetap saja 1 receh itu tak terpegang. Tina tetap berusaha tanpa patah asanya. Hingga akhirnya,

“Dapeeeett….” serunya saat ia menemukan uang seratus rupiah tergeletak di jalanan.

Uang perakan yang menjadi kunci tak dilecehkan penjaja makanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline