Lihat ke Halaman Asli

Manfaatkan lampu merah dengan relaksasi di atas motor

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepeda motor kini memang menjadi salah satu pilihan transportasi darat, namun perlu diingat bahwa pilihan bermotor mempunyai faktor kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan naik kereta api, bus bahkan mobil. Kelelahan di seluruh badan berupa pegal-pegal, otot-otot kaku dan seringkali kesemutan dirasakan oleh pengendara motor yang mudik. Hal ini tentunya sangat mengganggu kinerja pada saat berkendara. Berhenti dan beristirahat merelaksasikan otot sejenak sangat dianjurkan untuk mencegah bahaya kecelakaan di jalan. Merelaksasikan otot salah satunya dengan cara peregangan.

Menurut dr. Erna Kristiani yang mengabdi pada salah satu rumah sakit bersertifikat internasional di Tangerang ini menyatakan bahwa menyempatkan melakukan peregangan selama perjalanan jauh dapat mengurangi resiko cedera.

Dokter yang juga gemar mengendarai motor ini menambahkan setiap peregangan dapat merelaksasikan otot dan sendi anggota gerak. Namun, perlu diingat bahwa gerakan harus dilakukan dengan perlahan dan bertahap untuk menghindari cidera sendi. 

[caption id="attachment_295128" align="alignright" width="300" caption="menunggu di persimpangan lampu merah"][/caption]    

Gerakan ini dapat dilakukan ketika berhenti di persimpangan saat lampu merah, optimalkan waktu tersebut dengan beristirahat merelaksasikan otot. Simak 10 gerakan relaksasi cukup dalam 1 menit berikut.

Sebelum memulainya, pastikan Anda berhenti dengan posisi gigi netral dan telah melihat timer lampu merah yang masih menyisakan minimal 1 menit (60 detik), matikan mesin bila memungkinkan. Kemudian lihat keadaan sekitar, sadari jarak dan posisi yang aman.

1.       Goyangkan pergelangan kaki (6 detik)

Sentuhlah ujung kedua kaki hingga telapak kaki tegak lurus dengan jalan dan goyangkan perlahan pergelangan kedua kaki bergantian selama 6 detik. Gerakan ini tentunya akan meregangkan otot kaki dari pangkal paha, betis hingga ujung jari sehingga terhindar kekakuan.

2.       Mainkan jemari (6 detik)

Lipat jari-jari di stang satu persatu, dimulai dari lipat pangkal ibu jari ke dalam dan tekan pangkal jari telunjuk ke dalam, dan seterusnya. Gerakan memainkan 10 jari  akan membantu mengalirkan darah lebih lancar kembali karena sempat kaku dan tertekan oleh getaran stang. Lancarnya aliran darah tentu akan menghindari kesemutan.

3.       Lipat telapak tangan ke dada (6 detik)

Satukan kedua tangan dengan jari saling menyilang, dan lipat telapak tangan ke dada. Rasakan otot-otot pangkal jari dan pergelangan tangan tertarik. Gerak melipat telapak tangan ke dada dapat meregangkan kekakuan pergelangan hingga siku tangan.

4.       Dorong telapak tangan ke depan (6 detik)

Masih dengan kedua tangan yang saling menyatu , dorong telapak ke depan dan usahakan untuk menarik siku bagian dalam saling berhadapan. Gerakan ini akan mengendurkan ketegangan otot pergelangan tangan atas hingga bawah. Ketegangan pergelangan tangan yang sempat kaku karena berkendara pun menjadi lebih rileks.

5.       Dorong telapak tangan ke atas (6 detik)

Hampir sama dengan langkah sebelumnya, dorong telapak tangan ke atas dan usahakan untuk menarik siku bagian dalam saling berhadapan selama 6 detik. Bahu yang tegang pun menjadi lebih rileks.

[caption id="attachment_295135" align="alignright" width="208" caption="timer lampu merah"][/caption]  6.       Tarik telapak tangan ke belakang (6 detik)  31 detik telah berlalu. Sekarang dengan posisi kedua tangan masih saling menyatu, tarik telapak tangan ke belakang, lakukan cukup 6 detik. Gerakan ini melemaskan bahu, pundak, serta punggung bagian atas.

7.       Tarik telapak tangan ke samping (3 detik x 2)

Dengan kedua tangan yang masih menyatu, kini tarik telapak tangan ke arah samping kanan dan kiri lakukan cukup 1x. Gerakan ini melemaskan otot-otot yang tegang di bagian pergelangan tangan atas sehingga dapat memperbaiki kinerja ketika bermanuver.

8.       Ayunkan tangan ke atas-bawah (3 detik x 2)

Lepaskan tangan yang menyatu sebelumnya, kemudian tangan kanan memegang stang bagian kanan dan tangan kiri dengan telapak terbuka diayunkan ke atas dan dilempaar ke bawah seperti berusaha meraih buah dari belakang atas, kemudian membantingnya ke bawah. Lakukan kebalikannya untuk tangan yang kiri selama 1 x saja. Gerakan ini melancarkan peredaran darah dari pangkal tangan ke ujung-ujung jari sehingga terhindar dari bahaya kesemutan.

9.       Putar pinggang ke samping (3 detik x 2)

Memutar pinggang sangat efektif dalam melepaskan ketegangan di daerah tersebut. Gerakan ini akan lebih mudah dilakukan jika dilengkapi wing box. Awali dengan gerakan tangan kanan memegang handle stang bagian kiri, kemudian putar pinggang ke samping kiri sembari tangan kiri memegang wing box bagian kanan. Lakukan sebaliknya ketika putar ke samping kanan cukup  1x saja. Hati-hati dalam melakukan gerakan ini, pastikan tangan tidak merubah posisi stang dan kaki menapak dengan benar agar motor tetap di posisinya.

10.       Dongak kepala dan Kayang di motor (6 detik)

Gerakan terakhir ini sangat efektif dalam membuka jalur pernapasan dari kepala, tenggorokan hingga dada bagian atas. Gerakan ini perlu dilakukan dengan kehati-hatian dan keseimbangan yang cukup. Untuk awal, tidak perlu dilakukan berlama-lama, pastikan Anda bisa menahan keseimbangan motor.

Gerakan diawali dengan mendongakan kepala ke atas, sembari kedua tangan memegang erat handle bagian belakang. Kemudian angkat bagian dada ke atas sekuat mungkin hingga posisi duduk berubah semakin maju atau ke atas, tunggu selama 6 detik baru ke posisi normal. Dengan diangkatnya dada, maka saluran pernapasan lebih terbuka lebar dan semangat pun kembali datang.

 

[caption id="attachment_297560" align="aligncenter" width="500" caption="klik untuk memperbesar"][/caption]

Tips : 2 gerakan awal dan sederhana di ujung jari dan ujung kaki dapat dilakukan berulang jika perjalanan kembali bertemu lampu merah. Sedangkan 2 gerakan terakhir dapat membuat napas menjadi lega, lakukan cukup lama hingga beberapa detik sebelum lampu hijau menyala. Jangan ragu jika ingin “lebai’’ dengan ekspresi muka. Gerakan dengan ekspresi senyum, tertawa lebar, memajukan mulut, membuka-tutup mulut dan mata, mengerutkan dahi dan hidung, mengangkat alis dapat juga merelaksasikan otot wajah, sehingga mata dapat melihat lebih segar dan jelas mengurangi rasa kantuk.

Nah, jangan lupa untuk sempatkan melirik lampu lalu lintas, setelah selesai atau ketika lampu hijau menyala maka perjalanan dilanjutkan kembali. Selama perjalanan, gerakan-gerakan relaksasi otot diatas dapat diperkaya kembali dengan memohon penumpang untuk memijat lembut pundak belakang, itu juga jika bersedia. Hehehe :p

Demikian 10 tips relaksasi otot memanfaatkan waktu senggang selama 1 menit ketika mudik terlebih dalam perjalanan jauh. Badan menjadi lebih rileks, perjalanan pun kini lebih terkendali.

Ride safe!

 Model : dr. Erna K; Property : Bajaj Pulsar  P180; Lokasi : Kota Tua, Jakarta    

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline