Lihat ke Halaman Asli

Fani abidin

Mahasiswa IAIN JEMBER

Dirupsi Santri Milenial terhadap Penggunaan Gadget

Diperbarui: 20 Maret 2020   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan bukanlah hal yang tak layak bagi kalangan generasi muda khususnya terhadap peran santri, namun seakan-akan hal yang menorehkan perkembangan jaman menjadi tolak ukur pada catatan sejarah yang pada era di mana santri di gembleng dengan adanya pengajian kitab kuning, seakan-seakan ilmu yang ia dapat di pesantren dapat di terapkan di masyarakat.

Di samping itu rasa keta'dhiman terhadap Kyai menjadi kebarokahan ilmu yang di dapatinya. Berbeda dengan perkembangan santri di era milenial ini banyak di singgung terhadap prioritas yang di terapkan, seakan-akan menjadi perubahan yang sangat drastis kepada perkembangan di masyarakat.

Tentu saja kita harus bangga menjadi santri di era milenial ini. Yang seakan" tau dengan adanya perkembangan yang membangun persatuan sejarah di nusantara ini.

Maka tak heran peran santri di era milenial ini. Bisa menciptakan hal-hal yang baru, termasuk dengan penggunaan teknologi canggih. akan tetapi rasa keta'dhimannya kepada kyai harus lah ada sebagaimana kita menimbrung ilmu di pesantren yang haqiqatnya harus di terapkan di masyarakat. Menjadi pran penting terhadap penerapan ilmu agama.

Aneka ragam, keunikan santri ke kreatifan, dalam menyikapi berbagai problematika ummat, yang senantiasa menjadi pedoman di kalangan umat milenial ini. Santri milenial ini haruslah bergerak seiring dengan perkembangan jaman artinya,,  kita harus bangga untuk mensyi'arkan agama islam dengan media-media dakwah secara berbeda-beda. Namun tujuannnya tetap sama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline