Rabu, 31-12-1997
23:50 WIB
Pria berkulit putih itu baru selesai membuat bakmi. Dari dapur, dengan kepincangan kakinya, ia tertatih menuju sofa yang menghadap televisi. Duduk. Di tangan kirinya, semangkuk bakmi. Di tangan kanannya, remot televisi. Klik!
23:55 WIB
Penduduk berkumpul di taman hiburan di utara kota. Mereka menghadap panggung besar yang diapit kotak-kotak sumber suara. Pengisi acara, pemandu, gubernur dan antek-anteknya bersiap di hadapan tombol merah besar. Hitungan mundur segera tersiar.
Kamis, 1-1-1988
00:05 WIB
Separuh mangkuk bakmi termakan. Hitungan mundur selesai diteriakkan. Tombol merah tertekan. Pria itu menikmati ledakan. Ia baru saja menyaksikan kembang api paling gemuruh. Pembalasan bagi kaumnya yang terbunuh. Di televisi, ia melihat orang-orang satu warna, hitam.
[Andi Gunawan, Januari 2011]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI