Lihat ke Halaman Asli

Akrostik: Kemudian

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin adalah lalu yang terkenang. Erupsi tempo hari
dalam drama aksara bertautan. Menari di lorong berjarak,
lincah, mengurai sebentuk makna. Umpama kitab,
kotak virtual ini suci bagi dirinya sendiri dalam pergulatan
frase mencari titik-titik. Damai.
Inti akhir yang paling habis,
penghabisan. Antara tegaknya seruan
dan tanya yang melengkung. Nanti adalah lembaran
kosong berikutnya.

Depok, 2010

------------------------------------

*Ini sajak untuk tahun ke-4 taman bermain sebelah, www.kemudian.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline