Lihat ke Halaman Asli

Seratus buat Presiden

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa kabar, Pak? Apa makan siangmu hari ini? Masakan istana atau racikan Bu Ani? Apapun, pasti mengenyangkan sekali. Tak seperti kami yang menanak periuk tak berisi; meninabobokan anak-anak kami dengan dongeng dalam negeri; berharap mereka cepat lelap agar lupa perut belum kemasukan nasi.

Omong-omong, apa yang kaukerjakan hari ini, Pak? Sana, jewer orang-orangmu yang berdasi; yang memberi kami makan bahasa basi; yang mengajari kami menuntut dengan saling melukai.

Ini sekadar pesan singkat kami. Balas jika sempat, jangan minta diwakili. Letakan balasan di tempat yang terbaca oleh kami. Jangan di lobi tempat mereka bagi hasil korupsi. Semoga Bapak selalu diberkati Gusti.

-----------------------------
Seratus kata, AG, Jakarta 29 Juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline