Lihat ke Halaman Asli

Message yang Tak Pernah Terkirim

Diperbarui: 10 Maret 2019   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah yang salah dari kehidupan di zaman sekarang dimana tekhnologi yang semakin tinggi, kehidupan dari pelosok pedesaan hingga kota metropolitan di semua kalangan amat mengandalkan tekhnologi internet yang di aplikasikan melalui smartphone. Sehingga media televisi dan radio sudah tidak menjadi kebutuhan perioritas dalam mendapatkan informasi yang update.

Beragam wadah media sosial menjadikan jembatan komunikasi hingga penjuru dunia. Memang canggih dan Keren, karena kita bisa menjalin pertemanan hinga mancanegara. Tak Heran, tanpa disadari, lama kalamaan budaya membaca pun menurun, dikarenakan wadah media sosial yang menyajikan template yang selalu update, cendrung menghasilkan visual gambar dan video lebih menarik untuk di nikmati. Dimana didalam conten conten itu juga memuat kolom komentar atau chatt juga dilengkapi dengan emoticon yang lucu sebagai pelengkap komunikasi audience.

Dan Tidak aneh manusia sekarang menjadi autis dadakan. Kita menjadi sibuk dengan gadget dengan kesenangan masing masing. Sudah pasti, membuat komunikasi hubungan keluarga menjadi berkurang. Namun tidak sedikit orang bisa mengambil kesempatan dan peluang dari kemajuan tekhnologi internet sekarang ini. Bagi mereka yang jeli dan tekun tentunya sangat gembira dengan kondisi yang amat memudahkan dalam menjalankan sebuah bisnis. Tapi sebaliknya, bagi mereka yang hanya semata mata menikmati keindahan dan ke asyikan sosial media, amatlah sangat merugi dan bahkan bisa saja membuat mereka terperangkap dalam satu kondisi yang merugikan, misalnya terjerat kasus penipuan, perselingkuhan,perampokan, sampai kasus pembunuhan.

Seperti kisah seorang gadis cantik yang ramah dan pintar yang bernama DARA. Selain dia ramah, juga pandai bergaul dan mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan, Selalu eksis diantara teman temannya. Sekian tahun berlalu, Dara disunting BRAM seorang laki laki tampan yang sudah mapan. Mereka hidup berkecukupan dan bahagia, apalagi mereka telah dikaruniai dua orang anak yang lucu lucu. Kehidupan wanita yang sudah menjadi ibu rumah tangga itu memang sangat padat sepanjang hari. Tapi pada jaman gedget minded seperti sekarang ini, bisa membuat sedikit hiburan di rumah, sebagai pengusir jenuh.

Entah kapan dan siapa yang memulai, di tahun ke lima perkawinan, keharmonisan rumah tangga mereka melai sedikit meluntur. Dari komunikasi yang sekedarnya, bahkan kepedulian antara mereka itu terkikis sedkit demi sedikit. Yah, mereka menjadi keluarga autis dadakan. di ruang keluarga, ruang makan, bahkan ruang tidurpun mereka sibuk denga gedgetnya masing masing.

Sebenarnya kepekaan DARA sebagai seorang istri terhadap keanehan suaminya itu sudah terlihat, namun karena memudarnya rasa kepedulian itu, membuat kepekaan tentang sesuatu yang mengganjal, melumatkan rasa aneh itu tadi. Bahkan membuat DARA semakin eksis menjadi wanita sosialita yang banyak menghabiskan waktu diluar dengan sekontener aktivitas acara acara berkelas sebagai pelampiasan ke galawan hatinya.

Dengan kondisi itu membuat hubungan BRAM dan DARA menjadi kehilangan rasa cinta dan kasih sayang yang pernah mereka miliki. Seakan akan mereka lupa bahwa mereka kini adalah orang dewasa yang sudah memiliki anak yang amat sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua.

That's right! Kini mereka saling menyalahkan, saling tuduh dan saling merasa benar. Bram yang kini sibuk dengan wanita yang dianggap mengerti dirinya selalu hadir disetiap dia membutuhkannya. Lalu bagaimana dengan DARA? Perselingkuhan BRAM yang sudah dia ketahui, entah itu pelampiasan sakit hati atau apalah namanya, DARA pun melakukan hal yang sama dengan BRAM.

Dia mengenal seorang laki laki bernama NEO dari salah satu jejaring sosial. Perkenalan yang diawali di Facebook membuat DARA menemukan warna baru dalam kehidupannya, dan dia merasa nyaman dengan sosok NEO yang belum lama dikenalnya. Kedekatan dari dunia maya hingga dunia nyata, lalu membuat hubungan terlarang itu menjadi intens.

Dan.......PRANKKKKK.....! Pecahlah bisul yang selama ini menjadi parasit dalam diri yang tanpa disadari menaburkan perih yang sengaja tak di rasa.

BRAM : Apakah salahku? karena kau sudah tidak memberikan aku Kebahagiaan....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline