Lihat ke Halaman Asli

Nden Mas Bei

Pranata Humas Ahli Madya

Cahaya di Dusun Sereh Distrik Sentani

Diperbarui: 9 Oktober 2024   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: Taman Baca Efata Dusun Sereh

Di sebuah kampung kecil bernama Sereh, Distrik Sentani, hiduplah seorang pemudi bernama Elizabeth. Eli adalah seorang yang penuh semangat dan selalu ingin membantu orang lain. Sejak kecil, ia sering melihat banyak masalah di sekitarnya, seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan fasilitas umum yang tidak memadai.

Suatu hari, Eli memutuskan untuk tidak hanya menjadi penonton. Ia mulai dengan mengajak teman-temannya untuk membersihkan lahan yang sudah lama terbengkalai. Dengan kerja keras dan semangat gotong royong, lahan itu kembali menjadi tempat yang indah dan nyaman untuk semua orang.

Namun, tidak semua orang senang dengan perubahan ini. Di sisi lain kampung, ada seorang pria bernama Yapen. Yapen adalah seorang pengusaha yang memiliki banyak lahan di Distrik Sentani. Ia sering menggunakan pengaruhnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, tanpa mempedulikan kesejahteraan warga sekitar. Yapen merasa terganggu dengan kegiatan Eli karena ia khawatir akan kehilangan kontrol dan pengaruhnya di Distrik tersebut.

Yapen mulai menyabotase usaha Eli dengan berbagai cara. Ia menyebarkan rumor bahwa Eli hanya mencari popularitas dan tidak benar-benar peduli dengan komunitas. Ia juga menggunakan koneksinya untuk menghalangi dana dan izin yang diperlukan oleh organisasi pemuda-pemudi yang didirikan Eli.

Suatu malam, saat Eli dan teman-temannya sedang mengadakan acara penggalangan dana di Taman Baca Efata, Yapen merencanakan sabotase besar-besaran. Ia menyuruh anak buahnya untuk merusak dekorasi dan peralatan acara. Ketika Eli tiba di lokasi, ia menemukan taman dalam keadaan berantakan. Hatinya hancur melihat kerja kerasnya dihancurkan dalam sekejap.

Namun, Eli tidak menyerah. Dengan air mata yang mengalir di wajahnya, ia berdiri di tengah kerumunan dan berkata, "Kita tidak akan membiarkan ini menghentikan kita. Kita akan membangun kembali, lebih kuat dari sebelumnya." Kata-kata Eli membangkitkan semangat semua orang yang hadir. Mereka bekerja bersama sepanjang malam untuk memperbaiki kerusakan.

Keesokan paginya, taman baca itu kembali indah, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Acara penggalangan dana berjalan sukses, dan mereka berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk melanjutkan proyek-proyek mereka. Kebenaran tentang sabotase Yapen akhirnya terungkap, dan warga mulai melihat niat buruknya.

Pada akhirnya, Yapen harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Ia kehilangan kepercayaan dari banyak orang dan bisnisnya mulai merosot. Sementara itu, Eli dan organisasinya terus berkembang dan membawa perubahan positif yang nyata di Distrik Sentani.

Eli menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan niat baik dan kerja keras, perubahan positif bisa diwujudkan. Cerita Eli mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan, tidak peduli seberapa kecil langkah yang diambil.

Beberapa tahun telah berlalu sejak Eli memulai perjalanannya untuk membawa perubahan di Distrik Sentani. Kini, kota kecil itu telah berubah menjadi contoh keberhasilan pembangunan komunitas yang berkelanjutan. Taman Baca Efata, Kampung Sereh yang dulu terbengkalai kini menjadi pusat kegiatan Pendidikan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi, tempat di mana warga dapat berkumpul untuk merayakan berbagai acara dan menikmati waktu bersama keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline