Lihat ke Halaman Asli

Bahaya jarang minum air putih bagi kesehatan

Diperbarui: 20 Desember 2024   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahaya Jarang Minum Air Putih bagi Kesehatan

 
Air putih merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh manusia. Sebanyak 60--70% tubuh kita terdiri dari air, yang berfungsi dalam berbagai proses vital seperti mengatur suhu tubuh, melancarkan metabolisme, membawa nutrisi ke sel-sel tubuh, dan membuang racun. Sayangnya, banyak orang yang sering kali mengabaikan kebutuhan air putih harian, sehingga berpotensi mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
1. Risiko Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang jarang minum air putih. Gejala dehidrasi ringan meliputi rasa haus, kelelahan, mulut kering, dan warna urin yang gelap. Dalam kondisi yang lebih serius, dehidrasi dapat menyebabkan pusing, tekanan darah rendah, gangguan fungsi ginjal, hingga kehilangan kesadaran.
Dehidrasi kronis, yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dalam jangka panjang, dapat merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, otak, dan sistem kardiovaskular. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi kronis berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan penurunan fungsi kognitif.
2. Gangguan Fungsi Ginjal
Ginjal berperan penting dalam menyaring darah dan membuang limbah tubuh melalui urin. Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring limbah, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis. Selain itu, jarang minum air putih dapat memicu terbentuknya batu ginjal karena konsentrasi mineral dan garam dalam urin meningkat.
3. Gangguan Sistem Pencernaan
Air putih membantu melunakkan makanan dalam saluran pencernaan dan mendukung kerja enzim pencernaan. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan sembelit, karena usus besar menyerap lebih banyak air dari makanan yang dicerna, sehingga tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat memicu wasir akibat tekanan berlebih saat buang air besar.
4. Penurunan Fungsi Otak dan Konsentrasi
Dehidrasi dapat memengaruhi fungsi kognitif dan konsentrasi. Penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi ringan (kehilangan 1--2% cairan tubuh) sudah cukup untuk menurunkan daya ingat, perhatian, dan kemampuan berpikir. Kekurangan air juga dapat menyebabkan sakit kepala dan rasa lelah, yang berdampak buruk pada produktivitas sehari-hari.
5. Masalah Kulit dan Penampilan
Air penting untuk menjaga elastisitas dan kelembapan kulit. Kekurangan cairan dapat membuat kulit terlihat kering, kusam, dan rentan terhadap penuaan dini. Selain itu, kurangnya air dalam tubuh juga dapat menghambat proses detoksifikasi melalui keringat, sehingga meningkatkan risiko munculnya jerawat dan masalah kulit lainnya.
6. Gangguan pada Sistem Kardiovaskular
Jarang minum air putih dapat memengaruhi tekanan darah dan detak jantung. Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun, sehingga memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kelelahan kardiovaskular, terutama pada orang dengan riwayat penyakit jantung.
Kebutuhan Air Harian
Kebutuhan air setiap individu bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, aktivitas fisik, lingkungan, dan kondisi kesehatan. Secara umum, rekomendasi adalah 8 gelas atau sekitar 2 liter air per hari untuk orang dewasa. Namun, kebutuhan ini dapat meningkat jika seseorang berolahraga, berada di lingkungan panas, atau sedang sakit.
Jarang minum air putih dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari dehidrasi, gangguan ginjal, masalah pencernaan, hingga penurunan fungsi otak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan air putih harian agar tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal. Kebiasaan sederhana seperti membawa botol air, mengatur pengingat minum, dan mengonsumsi makanan yang kaya air dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Dengan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline