Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus kematian mencapai 93 ribu per tahun atau sama dengan 11 kematian per jam.
Bersamaan dengan program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya melakukan skrining tuberkulosis pada tahun ini, Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang sebagai garda terdepan pencegahan penyakit, penting untuk melakukan pencegahan dini penularan penyakit tuberkulosis.
Untuk mendukung program pemerintah tersebut, mereka mensosialisasikan gerakan anti TBC kepada mahasiswa baru Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penularan TBC di lingkungan Universitas Negeri Malang khususnya jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan sosialisasi penyakit TBC ini merupakan project Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular yang dilaksanakan pada 12 Oktober 2023. Sekelompok mahasiswa yang beranggotakan Adiska Rahma Maulida, Aura Alviona Fitra, Kharisma Pingky Mujiyanti, Nabila Dwi Sawitri, Salsabilla Meidiana Putri, dan Sherin Nisa Azizah yang dibimbing oleh dosen pembimbing Ibu Dian Puspitaningtyas Laksana, S.K.M., M.K.K.K. melakukan kegiatan sosialisasi kepada 36 mahasiswa baru jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat offering E angkatan 2023 sebagai audiens.
Setelah memperkenalkan diri, mahasiswa memaparkan materi TBC melalui media X banner yang berisi penjelasan materi serta gambar-gambar yang mudah untuk dipahami dan diingat oleh audiens. Materi yang disampaikan adalah seputar TBC, mulai dari definisi TBC, jenis-jenis TBC, tanda dan gejala TBC, faktor sosiodemografi, faktor lingkungan, segitiga epidemiologi penyakit TBC, pencegahan penularan TBC dan yang paling penting adalah upaya yang harus dilakukan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam menangani kasus TBC yang semakin meningkat tiap tahunnya.
Antusiasme audiens dapat terlihat dalam diskusi yang begitu interaktif. Banyak hal-hal baru terkait penyakit TBC yang sebelumnya belum diketahui oleh audiens, kini terjawab melalui sesi diskusi ini. Sesi diskusi ini menjadi semakin seru ketika audiens mengetahui bahwa akan ada doorprize bagi yang bertanya. Setelah sesi diskusi, pemateri melakukan recall terkait materi yang telah disampaikan.
Dengan penuh antusias, audiens menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah ditanyakan oleh pemateri. Sehingga, hal ini menunjukkan bahwa materi yang telah disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh audiens.
Dengan diadakannya sosialisasi gerakan anti TBC ini, diharapkan dapat membentuk aliansi yang kuat antar mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam upaya pencegahan penularan TBC di lingkungan kampus serta dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan TBC pada mahasiswa baru Ilmu Kesehatan Masyarakat offering E angkatan 2023 sebagai garda terdepan pencegahan penyakit untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.