Lihat ke Halaman Asli

Nabila Zahra Aghnia

(bukan) putri duyung

Sakoci, Si Hijau Pengiring Wisata Militer

Diperbarui: 30 Oktober 2019   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Mungkin wisata berbasis edukasi atau budaya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, namun bagaimana dengan wisata yang memiliki konsep militer?

Bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda yang menghias sudut-sudut kota Cimahi berhasil membuat julukan "Kota Tentara" diberikan pada kota ini. Situs-situs yang memiliki nilai historis yang tinggi ini tentu saja dapat dimanfaatkan menjadi suatu objek wisata dengan daya tarik yang cukup tinggi untuk mengundang banyak pengunjung dari dalam maupun luar kota Cimahi.

Dengan selembar uang Rp 20.000 atau sampah anorganik yang ditukarkan menjadi tiket, kini kita dapat menikmati bus wisata Saba Kota Cimahi atau yang dapat disingkat SAKOCI untuk menjelajahi berbagai tempat bersejarah di sekitar kota dengan jadwal keberangkatan mulai dari pukul 08.00 WIB, 10.00 WIB, 13.00 WIB, dan 15.00 WIB.

Jendela yang tinggi bernuansa warna hijau dengan bagian belakang yang terbuka lebar memudahkan penumpang untuk melihat objek yang dilewati oleh SAKOCI, fasilitas lain seperti televisi yang menayangkan sejarah kota Cimahi serta pemandu wisata membuat perjalanan wisata militer ini sangat menarik untuk dicoba.

Perjalanan dimulai dari sebuah bangunan bekas sebuah bioskop bernama Rio Theatre yang dulunya diperuntukan untuk orang-orang Belanda namun kini telah menjadi tempat niaga, kemudian melewati sebuah bangunan pos penjagaan kependudukan Belanda yang kini beralih fungsi menjadi sebuah toko buku, dilanjut menuju sebuah jalan bekas pemberhentian kuda-kuda pada zaman dahulu. Setelahnya, roda bus SAKOCI ini membawa kita menuju sebuah jalan yang penuh dengan tangsi-tangsi militer peninggalan kolonial Belanda seperti markas Kodim 0609, Pusdikhub, Pusdik Bekang hingga melewati stasiun kereta yang dibangun pada tahun 1884 yang awalnya ditunjukan untuk kepentingan militer pada saat itu.

Selain menjadi sarana hiburan, kendaraan ini juga tentu memiliki manfaat lain untuk memperkenalkan ciri khas dari kota Cimahi juga menambah pengetahuan tentang tempat-tempat bersejarah yang tersebar di kota ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline