Lihat ke Halaman Asli

Nazzila

Mahasiswa Universitas Airlangga

Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang Sempat Mengejutkan Warga Indonesia

Diperbarui: 9 Juni 2022   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia adalah negara yang tersedia Sumber Daya yang sesuai dan tersedia (resources), keduanya sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya teknologi. Indonesia patut mensyukuri sumber daya alam yang ada. Produk ini karena salah satu produk alam yang potensial adalah minyak bumi alam dalam bentuk minyak bumi dan bila dikelola dan digunakan dengan baik secara optimal, hal itu akan menjadikan negara ini sebagai net eksportir. Di sisi lain, tidak ada yang terjadi di lapangan di Indonesia sumber daya alamnya, terutama sumur minyak. Karena pengembangan sumber daya manusia masih lemah. Mereka yang tertarik untuk mengoperasikan dan menggunakan deposit minyak bumi.

Tahun 2012 merupakan tahun "kejutan" bagi warga Indonesia. Kabar yg sedang hangat dibicarakan sekarang, artinya tentang Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini menambah lunturnya agama warga mengenai pemerintah yg seharusnya mensejahterakan masyarakat. Tetapi kenyataannya, hal ini menciptakan masyarakat hanya kebingungan atas keputusan yg terkesan mendadak ini.
Kenaikan harga BBM selalu kontroversial masyarakat yang didukung oleh banyak pendapat yang lahir dari luar tanggal yang akurat terus berlanjut, yang mengarah ke dilema menuju masyarakat. Hal ini terlihat dalam keputusan pemerintah aka ada peningkatan terhadap harga BBM dengan mengumumkan kenaikan rata-rata harga bahan bakar 29%.
Banyak anggapan negatif publik yang muncul dari pemberitaan kenaikan harga BBM. Anggapan yang muncul dari masyarakat adalah hal yang wajar dan tidak bisa dibungkam. Wacana kenaikan harga BBM telah melahirkan kelompok pro kontra pendapat dengan alasan masing-masing. Dan dijelaskan juga bahwa harga bahan bakar ekonomi dapat bervariasi dari satu negara ke negara lain. Ini karena biaya pemrosesan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, laba operasi, dan pajak bahan bakar bervariasi dari satu negara ke negara lain. Harga bahan bakar yang ekonomis adalah harga jual bahan bakar yang memperhitungkan semua variabel yang
membentuk harga tersebut. Variabel yang membentuk harga jual BBM adalah biaya bahan baku, biaya pengolahan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, laba usaha, dan pajak.

Banyak dari lonjakan baru-baru ini telah dikaitkan dengan perang di Ukraina, dengan anggota NATO memotong pembelian gas dan minyak Rusia dan mencari sumber lain. Hans menilai keputusan pemerintah dan Pertamina untuk tidak menaikkan harga biosolar, plutalite, dan elpiji 3 kg merupakan langkah yang tepat. Sebab ketiga komoditas tersebut dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah dan digunakan untuk angkutan umum serta komoditas dan jasa.
Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, memutuskan pihaknya akan mempertahankan harga Rp 7.650 per liter, meski harga minyak dunia terus naik akibat konflik politik antara Rusia dan Ukraina. Karena banyak orang yang menggunakan patterite, maka kebijakan kami adalah tidak menaikkan harga patterite untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli.
Dampak kenaikan BBM ini salah satunya adalah akan meningkatnya inflasi. Kenaikan inflasi terjadi karena BBM adalah sektor yang sangat vital dalam sebuah produksi dan transportasi. Dan komponen yang nanti nya akan terpengaruh dengan kenaikan BBM ini adalah masalah kenaikan harga bahan pangan juga yang diperlukan untuk segi produksi dan disribusi.
Untuk solusi nya yaitu, Kenaikan harga BBM harus benar-benar terjadi pemerintah harus memutuskan jumlah kenaikan harga secara wajar dan hati-hati mempertimbangkan daya beli masyarakat Indonesia pada umumnya belum mahal. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan waktu dan waktu dan mengoptimalisasi penggunaan dan perawatan minyak dalam tentu saja, lahan membutuhkan keterampilan produksi dan operasional yang baik. Dukungan manajemen dan ketersediaan profesional sumber daya manusia yang handal.

Untuk kesimpulan, Bahwa rasionalitas pemerintah dalam menaikkan harga BBM dengan menurunkan harga BBM subsidi merupakan pilihan yang tepat bagi perekonomian nasional, Kepercayaan pasar dan hubungan dengan negara lain. di samping itu dalam temuan dan diskusi, peneliti menyajikan temuan peneliti. Kebijakan pemerintah yang tidak terduga dalam kasus BBM jadikan ini topik untuk diskusi tentang penelitian hubungan secara internasional, sambil menaikkan harga bahan bakar dengan menurunkan harga bahan bakar Hibah penelitian sejalan dengan keputusan pemerintah. Orang-orang perlu menyadarinya dan dapat menggunakannya secara produktif BBM dengan tepat sasaran dengan melakukan hemat energi dan menekan angka kepemilikan kendaraan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline