Lihat ke Halaman Asli

Nazywa Zahira

Mahasiswa

Realitas Pengangguran Era Gen Z: Apa yang Salah Dengan Sistem Penerimaan Lowongan Pekerjaan?

Diperbarui: 3 Desember 2024   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lulusan baru mengaku kian sulit mencari kerja

Pengangguran di kalangan gen Z terus menjadi topik panas. generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012 ini dikenal adaptif terhadap teknologi, kreatif, dan melek digital. Namun ironisnya mereka justru sering terjebak dalam kemiskinan atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan ahli mereka. pertanyaannya apa yang salah apakah sistem lowongan pekerjaan yang jadi biang kerok, atau ada faktor lain yang berperan.

Ekspektasi Vs Realita di dunia kerja

Gen Z tumbuh di era informasi dimana segala hal tampak mungkin. Mereka terinspirasi oleh cerita sukses pengusaha muda, influencer, dan inovator. tapi ketika masuk ke pasar kerja, kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan banyak pekerjaan yang masih mengandalkan sistem lama yang rigid, seperti:

1. Persyaratan tidak masuk akal.

Contohnya, lowongan untuk posisi entry level tapi minta pengalaman kerja 3-5 tahun bagi fresh graduate ini jelas jadi tembok besar yang sulit ditembus.

2. Fokus berlebihan pada nilai akademik 

Banyak perusahaan yang masih terlalu mementingkan IPK tinggi tanpa soft skill atau kemampuan praktis yang dimiliki kandidat. 

3. proses rekrutmen yang rumit 

Sistem rekrutmen yang panjang dan berbelit, seperti banyak tahap tes hingga wawancara sering membuat kandidat frustasi. Gen Z yang cenderung menghargai efisiensi merasa waktu mereka terbuang sia-sia.

Masalah sistem: Adakah solusi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline