KURIKULUM MERDEKA PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memainkan peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Dengan latar belakang ini, Kurikulum Merdeka PAUD hadir sebagai pendekatan baru yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas lebih kepada pendidik dan anak-anak dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini berfokus pada pengembangan karakter, kreativitas, serta potensi individu anak.
Apa Itu Kurikulum Merdeka PAUD?
Kurikulum Merdeka PAUD adalah sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang memungkinkan sekolah untuk memiliki keleluasaan dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang holistik, terpadu, dan berfokus pada karakter dan kompetensi.
Kurikulum yang sedang dijalankan saat ini pendidikan di Indonesia sedang melalui proses pemulihan dari dampak kurikulum darurat yang diterapkan selama pandemi Covid-19. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem A. Karim, telah mengeluarkan kebijakan tentang penggunaan beberapa jenis kurikulum, termasuk Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (versi disederhanakan dari Kurikulum 2013), dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak.
Sebelum pandemi Covid-19, Indonesia menerapkan Kurikulum 2013. Ketika pandemi dimulai hingga tahun 2021, Kurikulum Darurat (sederhanakan Kurikulum 2013) diterapkan di Indonesia. Namun, pada awal tahun ajaran 2022, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. Sekolah yang belum siap mengadopsi Kurikulum Merdeka masih diperbolehkan menggunakan Kurikulum 2013.
Kurikulum Merdeka diimplementasikan sebagai opsi untuk sekolah yang memiliki kapasitas untuk melaksanakannya, seperti sekolah penggerak. Evaluasi hasil dari kurikulum yang digunakan sebelumnya akan menjadi dasar untuk menentukan kebijakan kurikulum nasional yang baru pada tahun 2024.
Prinsip-Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka PAUD
1.Fleksibilitas: Sekolah dan pendidik diberikan kebebasan untuk menentukan metode dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.
2.Berpusat Pada Anak: Pembelajaran dirancang berdasarkan minat, kebutuhan, dan potensi setiap anak.
3.Pengembangan Karakter: Kurikulum ini menekankan pada nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama.
4.Pembelajaran Kontekstual: Materi pembelajaran disusun berdasarkan konteks kehidupan nyata yang dekat dengan anak.
5.Partisipasi Aktif: Anak-anak didorong untuk terlibat aktif dalam proses belajar melalui berbagai aktivitas kreatif dan inovatif.
Implementasi Kurikulum Merdeka PAUD
Implementasi Kurikulum Merdeka PAUD memerlukan kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam implementasinya:
1.Pelatihan Guru: emberikan pelatihan kepada pendidik untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka
2.Penyusunan Rencana Pembelajaran: Merancang rencana pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada anak
3.Evaluasi dan Refleksi: Melakukan evaluasi berkala terhadap proses pembelajaran dan melakukan refleksi untuk perbaikan.
Manfaat Kurikulum Merdeka PAUD
1.Pengembangan Potensi Individu: Anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
2.Pembelajaran yang Menyenangkan: Proses belajar yang lebih fleksibel an kontekstual membuat anak-anak lebih senang dan termotivasi.
3.Pembentukan Karakter: Melalui pendekatan yang berpusat pada karakter, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan bertanggung jawab
karakteristik utama Kurikulum Merdeka PAUD
Pembelajaran pada anak usia dini menekankan bahwa di PAUD, belajar seharusnya adalah kesempatan bagi anak untuk bermain secara bebas (Prameswari, 2020). Tidak lagi diwajibkan untuk menggunakan Lembar Kerja Anak (LKA), atau memaksakan anak untuk menguasai kemampuan membaca dan menulis sejak usia dini. Melakukan hal tersebut dapat membatasi pengalaman bermain anak. Konsep Merdeka Belajar bertujuan memberikan kebebasan kepada anak untuk belajar di mana pun, kapan pun, dan dengan cara apapun yang mereka pilih. Peran guru adalah memahami dan memenuhi kebutuhan anak, serta menghubungkan konsep baru agar anak dapat mengembangkan kompetensi mereka.
Karakteristik utama Kurikulum Merdeka di PAUD yang perlu diperhatikan dan dikembangkan adalah sebagai berikut (Kemdikbud, 2022):
a. Memperkuat kegiatan bermain yang memiliki nilai edukatif sebagai bagian dari proses belajar.
b. Mengukuhkan peran PAUD sebagai fondasi penting dalam pengembangan karakter, kemampuan, dan persiapan anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
c. Meningkatkan minat terhadap literasi dan numerasi sejak usia dini.
d. Melakukan proyek untuk memperkuat profil pelajar dalam nilai-nilai Pancasila.
e. Menyediakan proses pembelajaran dan penilaian yang lebih fleksibel.
f. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar bagi guru untuk merancang kegiatan bermain, serta sebagai pedoman bagi orang tua dalam mendukung kegiatan bermain anak di rumah.
g. Memperkuat peran orang tua sebagai mitra dalam satuan pendidikan anak usia dini.
Tantangan Dalam Implementasi Kurikulum
1.Perubahan Mindset: Mengubah mindset pendidik dan orang tua yang sudah terbiasa dengan kurikulum konvesional
2.Ketersediaan Sumber Daya: Membutuhkan sumber daya yang memadai, baik dari segi tenaga pendidik maupun fasilitas.
3.Pengawasan dan Evaluasi: Perlunya mekanisme pengawasan dan evaluasi yang baik untuk memastikan evektifitas kurikulum
Kesimpulan
Kurikulum Merdeka PAUD merupakan pendekatan inovatif dalam pendidikan anak usia dini yang memberikan kebebasan bagi sekolah dan pendidik untuk merancang proses belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, pendekatan ini diyakini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan potensi dan karakter anak-anak.
Referensi
1.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2021). Kurikulum Merdeka. Retrieved from https://kurikulum.kemdikbud.go.id
2.Widiastuti, A., & Sutrisno, B. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka di Pendidikan Anak Usia Dini: Peluang dan Tantangan. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 12-24.
Nur Azziatun Shalehah (2023). Konsep Kurikulum Merdeka Pendidikan Anak Usia Dini